Berita Indokalbar.com

19 Februari 2025

Pemerintah bangun tiga dapur umum untuk memenuhi MBG Singkawang

Pemerintah bangun tiga dapur umum untuk memenuhi MBG Singkawang 
Pemerintah bangun tiga dapur umum untuk memenuhi MBG Singkawang. (ANTARA)
Singkawang - Pemerintah Pusat melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah mendirikan tiga dapur umum, dua di Singkawang Tengah dan satu di Singkawang Utara untuk memenuhi suplai makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sesuai jumlah kuota siswa.

"Setiap dapur bertanggung jawab menyiapkan menu makanan di wilayah kerjanya masing-masing. Untuk hari pertama, dapur Singkawang Tengah yang melayani sekolah di Kelurahan Condong dan Roban menyediakan menu nasi, Chicken Katsu, Tahu Saus Tiram, Buah Semangka, Jelly dan Salad Sayur," ujar Eka Budi Hartanto, Kepala Dapur Singkawang Tengah (Kelurahan Condong dan Roban) di Singkawang, Rabu, (19/2).

Sementara itu kata dia, dapur Singkawang Tengah untuk sekolah di Kelurahan Jawa dan Sekip Lama menyiapkan menu Nasi, Chicken Katsu, Sayur Capcai, Tempe Goreng dan Buah Semangka.

Kemudian dapur di Kecamatan Singkawang Utara yang saat ini melayani sekolah di Kelurahan Sungai Bulan dengan menu Nasi, Chicken Katsu, Tahu Saus Tiram, Buah Pisang, Jelly dan Salad Sayur.

Meski berbeda menu, seluruh makanan yang disediakan telah memenuhi standar kebutuhan gizi bagi anak sekitar 300 sampai dengan 400 kalori sekali makan.

“Jumlah kalorinya sudah di sesuaikan yaitu 300 hingga 400 kalori untuk semua tingkat sekolah,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, porsi nasi untuk tingkat TK dan SD berbeda dengan tingkat SMP dan SMA. Untuk TK dan SD itu 50 gram, sedangkan SMP dan SMA itu 150 gram sekali makan.

“Tapi untuk lauk, sayur dan buahnya itu sama semua, yaitu 50 gram,” ujarnya.

Agar siswa tidak bosan, pihaknya akan mengganti menu di setiap harinya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekda Singkawang, Aulia Candra menyatakan, pada tahap pertama program MBG di Singkawang sementara fokus sekolah di wilayah Kecamatan Singkawang Utara dan Singkawang Tengah, baik itu tingkat TK, SD, SMP dan SMA/Sederajat.

“Karena ini program nasional dan dilaksanakan oleh Badan Gizi Nasional (BGN), maka Pemda hanya mendukung dan memfasilitasi apa-apa saja yang memang diperlukan yang mampu di fasilitasi oleh Pemda,” kata dia.

Dia berharap program itu bisa segera dilaksanakan di seluruh wilayah baru Kota Singkawang. Pada tahap pertama ini kata dia, seluruh distribusi berjalan lancar dan tidak ditemukan siswa bermasalah dengan menu yang disajikan.

“Mereka (siswa) puas, mungkin nanti sedikit diperhatikan terkait selera makan siswa saja, dan distribusi serta pelaksanaannya, sejauh ini berjalan lancar,” ujarnya.

Program MBG ini lanjutnya, memang ditujukan untuk mencegah terjadinya stunting dan sekaligus mewujudkan ketahanan pangan Nasional.

“Program ini untuk mengantisipasi agar tidak ada lagi anak Indonesia yang terkena stunting, dan pemenuhan akan gizi dan persiapan Indonesia emas 20245," ujarnya.

Oleh : Narwati/ANTARA

Komisi VII DPR RI tinjau kinerja lembaga penyiaran di Kalbar

Komisi VII DPR RI tinjau kinerja lembaga penyiaran di Kalbar
Komisi VII DPR RI tinjau kinerja lembaga penyiaran di Kalbar. (ANTARA)
Pontianak - Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke Kalimantan Barat guna meninjau peran dan kinerja tiga lembaga penyiaran publik, yaitu TVRI, RRI, dan LKBN ANTARA, dalam memberikan layanan informasi kepada masyarakat.

"Kunjungan yang dilakukan hari ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas lembaga penyiaran dalam menjalankan fungsi penyebaran informasi yang berkualitas, edukatif dan mendukung kepentingan nasional," kata Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI Chusnunia Chalim di Pontianak, Rabu.

Dia menambahkan kunjungan ini dilakukan dalam rangka memastikan lembaga penyiaran publik tetap menjalankan tugasnya secara independen dan profesional di tengah era digitalisasi yang terus berkembang.

"Kami ingin melihat sejauh mana peran TVRI, RRI, dan LKBN ANTARA dalam menyampaikan informasi yang berimbang, serta bagaimana strategi mereka dalam menghadapi tantangan digitalisasi dan disrupsi media saat ini," tuturnya.

Dalam kunjungan ini, Komisi VII DPR RI akan mengadakan dialog dengan para pimpinan serta tenaga profesional dari masing-masing lembaga untuk mendapatkan gambaran langsung terkait program-program yang telah dijalankan, kendala yang dihadapi, serta rencana pengembangan ke depan.

Salah satu fokus utama adalah upaya lembaga penyiaran dalam meningkatkan jangkauan informasi, terutama bagi masyarakat di daerah terpencil dan perbatasan, yang masih menghadapi keterbatasan akses terhadap informasi nasional maupun lokal.

"Selain itu, Komisi VII DPR RI juga akan meninjau penggunaan anggaran dan fasilitas yang dimiliki oleh masing-masing lembaga untuk memastikan efisiensi dalam operasional penyiaran," kata Chusnunia Chalim yang juga Wakil Ketua Komisi VII DPR RI.

Melalui kunjungan ini diharapkan peran lembaga penyiaran publik semakin dioptimalkan dalam menyediakan informasi yang akurat, kredibel, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sekaligus memperkuat keberadaan media negara di tengah persaingan industri media yang semakin kompetitif.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA 

Polres Sekadau Kerahkan Water Canon Semprot Jalan Kayu Lapis

Foto: Polres Sekadau kerahkan Water Canon semprot jalan kayu lapis yang berdebu pada Selasa (18/2/2025).

SEKADAU - Musim kemarau, hampir semua wilayah yang dilintasi jalan umum diselimuti debu, salah satunya jalan Eks PT Kayu Lapis yang bilamana hujan akan berlumpur dan kemarau akan berdebu.

Sebagai wujud kepedulian terhadap kesehatan warga disekitaran jalan Kayu Lapis, Polres Sekadau melalui Sat Samapta melakukan penyemprotan jalan di kawasan Kayu Lapis, Kecamatan Sekadau Hilir, pada Selasa (18/2/2025).

Penyemprotan dilakukan menggunakan kendaraan taktis Armoured Water Cannon (AWC) guna mengurangi debu yang mengganggu kenyamanan dan kesehatan masyarakat.

Cuaca panas yang berlangsung selama lebih dari dua minggu menyebabkan jalan di wilayah tersebut dipenuhi debu, sehingga berpotensi membahayakan kesehatan warga yang melintas. Selain itu, penyemprotan juga bertujuan mencegah jalan menjadi terlalu kering yang dapat mengganggu kenyamanan pengguna jalan.

Kendaraan taktis AWC mulai beroperasi dari pukul 11.30 WIB hingga 14.30 WIB, dikawal oleh kendaraan patroli Sat Samapta Polres Sekadau untuk memastikan kegiatan berjalan lancar tanpa mengganggu arus lalu lintas.

Kapolres Sekadau, AKBP Dr. I Nyoman Sudama, S.I.K., M.Si., melalui Kasi Humas AKP Agus Junaidi, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian Polres Sekadau terhadap kenyamanan dan kesehatan masyarakat.

"Penyemprotan jalan ini adalah bentuk perhatian kami terhadap kenyamanan warga. Dengan berkurangnya debu, kami berharap aktivitas masyarakat dapat berlangsung dengan lebih aman dan nyaman,” ujar AKP Agus, Rabu (19/2/2025).

AKP Agus menuturkan, bahwa penyemprotan dilakukan secara menyeluruh di sepanjang jalan Kayu Lapis. Kendaraan AWC terbukti efektif dalam menyemprotkan air secara merata, sehingga seluruh area yang ditargetkan dapat dibasahi dengan baik.

"Personel Sat Samapta juga memastikan bahwa proses penyemprotan berlangsung aman dan tertib," tuturnya.

Kegiatan ini, lanjut AKP Agus, mendapat apresiasi dan ucapan terimakasih dari masyarakat setempat yang merasakan manfaat langsung dari penyemprotan tersebut.

"Dengan berkurangnya debu di jalan, para pengendara dan warga sekitar merasakan kenyamanan yang lebih baik saat melintas," pungkas AKP Agus.

18 Februari 2025

Pj Gubernur Kalbar pastikan harga pangan stabil jelang Ramadhan

Pj Gubernur Kalbar pastikan harga pangan stabil jelang Ramadhan
Pj Gubernur Kalbar pastikan harga pangan stabil jelang Ramadhan. (ANTARA)
Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, menegaskan kesiapan Pemerintah Provinsi Kalbar dalam menjaga stabilitas harga pangan jelang Ramadhan dan memastikan kelancaran arus mudik saat Idul Fitri 2025.

"Hal ini kami sampaikan saat menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi dan Persiapan Angkutan Lebaran 2025 yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Bapak Tito Karnavian," kata Harisson di Pontianak, Selasa.

Dia mengatakan, dalam rakor yang berlangsung secara virtual di Ruang Data Analytic Room (DAR) Kalbar, Pemprov Kalbar telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi lonjakan harga bahan pokok serta memastikan kesiapan moda transportasi di wilayahnya.

"Yang jelas kami akan mengikuti setiap arahan yang diberikan oleh pemerintah pusat," tuturnya.

Dalam rakor tersebut, lanjutnya, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini, mengungkapkan bahwa komoditas pangan seperti beras, daging ayam ras, telur ayam, bawang merah, dan bawang putih berpotensi mengalami kenaikan harga akibat meningkatnya permintaan menjelang Ramadan dan Idul Fitri.

Menanggapi hal ini, Harisson menegaskan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait, termasuk Bulog dan pelaku usaha, untuk memastikan pasokan pangan tetap stabil dan harga terkendali.

"Kami akan memperkuat pemantauan distribusi pangan serta menggencarkan operasi pasar untuk menjaga daya beli masyarakat. Selain itu, kami juga mendorong sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan petani lokal guna memastikan ketahanan pangan di Kalbar," kata Harisson.

Selain pengendalian inflasi, Pemprov Kalbar juga memastikan kesiapan transportasi guna mendukung kelancaran arus mudik. Berdasarkan prediksi nasional, arus mudik Idul Fitri diperkirakan mulai meningkat pada 28 Maret 2025, sedangkan arus balik terjadi pada 7 April 2025.

Harisson memastikan bahwa Pemprov Kalbar akan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan, Kepolisian, dan instansi terkait lainnya untuk mengantisipasi lonjakan pergerakan masyarakat.

"Kami akan memperkuat koordinasi dengan pihak kepolisian dan penyedia layanan transportasi untuk memastikan keamanan dan kelancaran arus mudik. Selain itu, kesiapan infrastruktur jalan, pelabuhan, dan bandara juga menjadi prioritas kami," katanya.

Sebagai bentuk kesiapsiagaan, Kementerian Dalam Negeri telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 400.6.1/749/SJ tentang kesiapan pemerintah daerah dalam mendukung arus mudik Lebaran 2025. Pemprov Kalbar berkomitmen menjalankan instruksi tersebut dengan optimal guna memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Pemprov Kalbar berharap dapat menjaga stabilitas harga pangan serta memastikan kelancaran arus mudik, sehingga masyarakat dapat menjalani Ramadan dan Idul Fitri dengan nyaman dan aman.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

Efisiensi anggaran Kemenag tak turunkan kinerja dan layanan masyarakat

Efisiensi anggaran Kemenag tak turunkan kinerja dan layanan masyarakat
Efisiensi anggaran Kemenag tak turunkan kinerja dan layanan masyarakat. (ANTARA)
Bengkayang - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat menyebutkan efisiensi anggaran yang dilakukan di lingkungan Kemenag setempat tak mengurangi efektivitas kinerja dan juga pelayanan kepada masyarakat.

"Seluruh satuan kerja di lingkungan Kemenag Bengkayang diharapkan mampu beradaptasi dengan kebijakan tersebut," kata Kepala Kantor Kemenag Bengkayang H. Damsir di Bengkayang, Selasa.

Efsiensi anggaran sebagai salah satu kebijakan strategis yang harus diterapkan pada tahun 2025, sejalan dengan instruksi Presiden Republik Indonesia yang mengharuskan adanya pemangkasan dan penyesuaian dalam pengelolaan anggaran.

Dia menekankan pentingnya pengelolaan anggaran yang transparan dan tepat sasaran agar setiap program kerja yang direncanakan dapat berjalan dengan optimal.

Dia juga mengajak seluruh pegawai baik ASN maupun PPNPN, Kepala KUA se-Kabupaten Bengkayang, Plt. Kepala MAN Bengkayang, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Bengkayang untuk bekerja sama dalam memastikan kelancaran pelaksanaan program sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.

"Ini menjadi momentum penting bagi seluruh pegawai Kemenag Bengkayang untuk menyamakan persepsi, meningkatkan sinergi, serta memastikan efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan di tahun 2025. Dengan komitmen bersama, diharapkan Kemenag Bengkayang dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan dan tata kelola pemerintahan yang lebih baik," ujarnya.

Sementara di kesempatan terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkayang, Yustianus meminta para ASN dan honorer di lingkungan Pemkab Bengkayang untuk mendukung langkah efisiensi anggaran.

"Baik ASN maupun tenaga honorer di lingkungan pemerintah Kabupaten Bengkayang untuk mendukung langkah-langkah efisiensi mulai dari penghematan AC, listrik, air, dan pengurangan penggunaan plastik, dan hal-hal lainnya sehingga dapat tercipta penggunaan anggaran yang lebih efisien dan bermanfaat," ujarnya.

Oleh : Narwati/ANTARA

Dinkes dan KB Bengkayang jamin mutu dan higienitas MBG

Dinkes dan KB Bengkayang jamin mutu dan higienitas MBG
Dinkes dan KB Bengkayang jamin mutu dan higienitas MBG. (ANTARA)
Bengkayang - Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat bersama Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menjamin mutu dan higienitas pada menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah setempat.

"Kami sejak awal sudah melakukan pendampingan kepada tim pengelola MBG sebagai bentuk kontrol kita akan keamanan pangan hingga distribusi ke siswa siswi," kata Kepala Dinkes dan KB Kabupaten Bengkayang Rosalina Nungkat di Bengkayang, Selasa.

Dinkes akan terus melakukan pengawasan terkait dengan bahan pangan yang digunakan untuk program itu sehingga kecukupan gizi pada setiap makanan terjamin dan terpenuhi.

Dia berharap, MBG juga meningkatkan kualitas anak Indonesia, khususnya di Bengkayang serta membantu mencegah stunting pada anak.

Asisten Pemerintah dan Kesra Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkayang Yohanes Atet mengatakan program MBG tahap pertama yang diluncurkan pada Senin (17/2) di Bengkayang menyasar lima sekolah dengan 1.289 siswa penerima manfaat.

Dia menjelaskan program ini bertujuan mendukung tercipta generasi muda yang cerdas, sehat, dan unggul sebagai persiapan menuju Indonesia Emas 2045.

"Hari ini hari kedua program MBG berjalan di Bengkayang," kata dia.

Pemerintah Bengkayang mendukung program pemerintah pusat demi memperbaiki gizi anak Indonesia melalui sinergisitas dengan berbagai pihak, seperti forkopimda, penyedia, dan sekolah.

"Mari kita bersama-sama menyukseskan program ini di Bengkayang untuk mempersiapkan generasi emas di tahun 2045. Mereka inilah generasi emas kita ke depannya," ujarnya.

Oleh : Narwati/ANTARA

17 Februari 2025

18 sekolah di Singkawang laksanakan Program Makan Bergizi Gratis

18 sekolah di Singkawang laksanakan Program Makan Bergizi Gratis
18 sekolah di Singkawang laksanakan Program Makan Bergizi Gratis. (ANTARA)
Singkawang - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Singkawang, Kalimantan Barat, mulai melaksanakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 18 sekolah di Kota Singkawang, Senin.

Pelaksanaan perdana MBG ini disalurkan di SDN 93 dan TK Islam Syafi'i yang berada di Jalan Demang Akub, Kecamatan Singkawang Utara. Kemudian dilanjutkan ke beberapa sekolah sesuai daftar yang sudah ditentukan oleh SPPG Cabang Kota Singkawang.

"Alhamdulillah pada hari ini kita sudah meluncurkan Program MBG di Kecamatan Singkawang Utara yang merupakan program nasional," katanya.

Dia berharap program ini dapat berjalan guna mengantisipasi anak Indonesia agar tidak terkena stunting, sekaligus program ketahanan pangan di Indonesia.

"Sasaran dari Program MBG ini adalah anak SD, SMP, dan SMA, yang sejauh ini baru dua kecamatan yaitu Kecamatan Singkawang Utara dan Singkawang Tengah," ujarnya.

Program ini akan terus berlanjut, kata dia, supaya semua sekolah yang ada di lima kecamatan di Singkawang bisa mendapatkan Program MBG.

Sekretaris Disdikbud Kota Singkawang Safari Hamzah mengatakan pihaknya melakukan pemantauan terhadap proses pemberian MBG yang disebar pada dua kecamatan di Kota Singkawang.

"Alhamdulillah, proses pelaksanaan MBG sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Semuanya sudah berjalan dengan baik dan sekolah-sekolah juga sudah menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan, seperti ruang transit dan tenaga-tenaga guru untuk memastikan pendistribusian terhadap makanan ini berjalan baik," katanya.

Dia berharap Program MBG di Kota Singkawang kedepannya bisa menjadi lebih baik lagi.

Oleh : Narwati/ANTARA

Pemkab Bengkayang Kalbar mulai laksanakan program MBG

Pemkab Bengkayang Kalbar mulai laksanakan program MBG
Pemkab Bengkayang Kalbar mulai laksanakan program MBG. (ANTARA)
Bengkayang - Pemerintah kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, mulai melaksanakan uji coba program makan bergizi gratis (MBG) mulai Senin hari ini, di lima sekolah yang menjadi sasaran program tahap pertama.

"Untuk tahap uji coba makan bergizi gratis hari ini menyasar 1.289 siswa di Bengkayang dan lima sekolah terdekat dari dapur umum Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)," kata Asisten Pemerintah dan Kesra Pemkab Bengkayang Yohanes Atet dalam peluncuran MBG di SDN 09 Rangkang, Kalbar, Senin.

Dia menjelaskan, program ini bertujuan untuk mendukung terciptanya generasi muda yang cerdas, sehat, dan unggul sebagai persiapan menuju Indonesia Emas 2025.

"Hari ini, kami bersama forkopimda, Polres Bengkayang, Kejaksaan Negeri Bengkayang, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dandim 1202 Bengkayang bersama-sama meninjau langsung uji coba program ini," katanya.

Lebih lanjut dia menyampaikan program ini telah disetujui oleh Badan Gizi Nasional dan dimulai lima sekolah tahap pertama, yaitu di TKN Pembina Bengkayang, SDN 09 Rangkang, SLBN Adil Ka'talino, SMPN 04 Bengkayang, dan SMAK Santo Aquinas Bengkayang.

Pemerintah Bengkayang sendiri, kata dia, mendukung penuh program pemerintah pusat demi memperbaiki gizi anak Indonesia dengan bersinergi bersama berbagai pihak, seperti forkopimda, penyedia makanan dan sekolah.

"Mari kita bersama-sama mensukseskan program ini di Bengkayang untuk mempersiapkan generasi emas di tahun 2045. Mereka ini lah generasi emas kita ke depannya," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang Heru Pujiono menyampaikan, pihaknya sudah mendata siswa dan siswi di lima sekolah sasaran uji coba MBG di kecamatan Bengkayang.

"Kami sudah mendata siswa dengan kondisi khusus misalnya alergi, intoleransi dan fobia," kata Heru.

Heru menyampaikan, program ini akan berjalan secara bertahap di Bengkayang sesuai dengan kondisi karakteristik daerah Bengkayang. Mengingat daerah Bengkayang terdiri dari wilayah pantai hingga pegunungan.

"Ini tentu membutuhkan effort yang khusus dari penyedia karena saat ini baru satu (penyedia). Mudah-mudahan nanti akan segera tersedia atau terlaksana di wilayah lainnya," ujarnya.

Untuk diketahui, beberapa wilayah Bengkayang, khususnya daerah pedalaman, memiliki tantangan tersendiri dalam pendistribusian layanan MBG, seperti di daerah Tawang Kecamatan Siding yang merupakan desa tertinggi atau jauh di Bengkayang.

"Tentu untuk pendistribusian ke sana bukan sesuatu yang mudah. Mudah-mudahan ke depan ada kerja sama serta dukungan juga dari pihak desa melalui BUMDes yang menjadi garda terdepan ikut menyukseskan program ini," ujarnya.

Oleh : Narwati/ANTARA

Langkah nyata Pontianak kurangi sampah plastik

Langkah nyata Pontianak kurangi sampah plastik
Langkah nyata Pontianak kurangi sampah plastik. (ANTARA)
Pontianak - Satu per satu barang belanjaan Sabrina yang telah dipindai harganya dan dihitung oleh kasir dimasukkan ke dalam tas kain jenis spunbond. Sabrina selalu membawa tas kain tersebut saat berbelanja di pasar swalayan, retail atau mini market sejak awal 2025.

Apa yang dilakukan Sabrina dan masyarakat Kota Pontianak, Kalimantan Barat, tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan Pemerintah Kota Pontianak bahwa seluruh pelaku usaha dilarang menyediakan kantong plastik. Artinya, setiap pembeli wajib membawa kantong sendiri untuk membawa barang belanjaannya.

Imbauan itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Wali Kota Nomor 43 Tahun 2024 tentang Larangan Menyediakan Kantong Plastik oleh Pelaku Usaha dan diterapkan mulai 1 Januari 2025. SE ini tindak lanjut dari penerapani Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 06 Tahun 2019 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.

Pada awal penerapan kebijakan pemerintah tersebut,  sering masyarakat lupa membawa kantong sendiri. Kadang terpaksa harus membeli kantong kain yang dijual di ritel tersebut atau memasukkan ke dalam jok motor.

Meski bagi Sabrina dan masyarakat Kota Pontianak di awal harus butuh penyesuaian, karena sering lupa membawa kantong sendiri,  tapi mereka sangat mendukung program tersebut karena berdampak positif bagi pengurangan sampah plastik dan ujungnya baik bagi lingkungan.

"Ya sangat setuju. Ini langkah nyata untuk mengurangi sampah plastik. Sangat mendukung dan harapannya terus tegas dalam penerapan dan pengawasannya," kata Sabrina. 

Dukungan terhadap penerapan bebas kantong plastik juga disampaikan warga Pontianak lainnya, Dio, yang  kini sudah mulai terbiasa membawa kantong kain dari rumah saat berbelanja. Bahkan,  bukan hanya saat belanja di pasar swalayan, retail  atau minimarket saja, melainkan juga di pasar tradisional yang belum menerapkan larangan penggunaan kantong plastik.

Masyarakat menyadari bahwa penggunaan kantong  plastik yang sulit terurai dapat merusak lingkungan dan berdampak buruk. Sehingga adanya kebijakan tersebut sangat didukung dengan selalu belanja dengan membawa kantong sendiri.

Menurut Dio, sudah saatnya semua warga di Kota Pontianak, atau siapa pun untuk sadar dan peduli kepada lingkungan dengan mengurangi penggunaan kantong plastik.

Warga sadar

Bagi pelaku usaha pasar modern sebelum penerapan kebijakan bebas kantong plastik telah digencarkan sosialisasinya sejak akhir 2024.  Papan (standing banner)  ukuran 60 cm x 160 cm dipajang di pintu masuk atau sekitar kasir pembayaran pusat perbelanjaan.

Supervisor toko swalayan Mitra Anda, Vicky mengakui bahwa sebelum penerapan larangan penggunaan kantong plastik mulai 1 Januari 2025, sosialisasi telah disampaikan kepada para pelanggan.

Meskipun di awal penerapan ada yang lupa,  tapi seiring berjalannya waktu dan memasuki bulan kedua penerapan, masyarakat mulai sadar dan sebagian besar sudah membawa kantong kain sendiri saat belanja. Kalau  ada yang lupa, dengan sadar membeli kantong kain yang tersedia di toko swalayan.

Hal senada juga diungkapkan kasir toko swalayan di Jalan Johar, Putri Afrianti , yang mengatakan bahwa sejauh ini masyarakat Pontianak mayoritas sudah membawa kantong sendiri saat berbelanja. Masyarakat sudah sadar dan mendukung kebijakan yang ada. Bagi masyarakat yang lupa, di toko tersedia kantong kain.

"Kebijakan ini baik untuk mengurangi limbah plastik dan berdampak baik juga bagi lingkungan. Sebagai penjaga toko kami selalu menyosialisasikan dan tegas menerapkan aturan yang ada. Ini untuk kebaikan bersama," ucap dia.

Langkah Nyata

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), Kota Pontianak menghasilkan sampah sebesar 441,88 ton per hari pada tahun 2023. Saat ini, pengurangan sampah di masyarakat baru mencapai 25,06 persen.

Pemerintah Kota Pontianak dalam penanganan sampah menargetkan, sebesar 70 persen penanganan sampah oleh pemerintah dan 30 pengurangan sampah oleh masyarakat.

Untuk itu, perlu dilakukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, organisasi, komunitas, para pihak, dan lain-lain untuk mempercepat terwujudnya misi dan target Kota Pontianak.

Dalam pengurangan sampah secara umum terus digalakkan pemerintah kota. Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus berupaya mengurangi sampah, termasuk sampah plastik, dengan berbagai program seperti kehadiran Bank Sampah, edukasi pengelolaan limbah rumah tangga, Program Kampung Iklim atau Proklim, menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwa), penyediaan rumah kompos dan lain sebagainya.

“Selama ini kita sudah kerahkan berbagai upaya, tetapi dengan semakin banyaknya penggunaan kantong plastik maka biaya yang dikeluarkan pun cukup tinggi. Makanya kita coba kurangi plastik. Kalau itu berkurang, selain bisa menghemat, dampak juga semakin luas,” ujar Penjabat Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto.

Untuk memaksimalkan pengurangan sampah terutama sampah plastik, secara regulasi dikeluarkan Surat Edaran (SE) Wali Kota Nomor 43 Tahun 2024 tentang Larangan Menyediakan Kantong Plastik oleh Pelaku Usaha dan diterapkan mulai 1 Januari 2025. SE yang ada untuk penguatan implementasi Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 06 Tahun 2019 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.

Kebijakan yang ada juga tidak terlepas dari potret bahwa Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Batu Layang didominasi oleh sampah plastik. Di sisi lain, teknologi untuk mengurai atau memanfaatkan sampah plastik masih minim. Sehingga kebijakan larangan menyediakan kantong plastik oleh pelaku usaha modern menjadi di antara langkah nyata untuk mengurangi sampah plastik tersebut.

Pemkot Pontianak kini terus mengedukasi dan menyosialisasikan kepada masyarakat untuk menerapkan kebijakan bebas kantong plastik, sehingga persoalan sampah dan lingkungan secara umum bisa teratasi atas aksi kolaborasi.

 Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak, Bebby Nailufa berjanji akan ikut mengawasi dan mengawal penerapan bebas penggunaan kantong plastik oleh pelaku usaha. Dalam penerapan bebas kantong plastik perlu adaptasi dan realisasi di lapangan tentu bertahap.

Anggota DPRD Kota Pontianak Edi Zaidar Mochtar menambahkan bahwa penerapan bebas  kantong plastik oleh pelaku usaha sebagian besar sudah berjalan baik. Hal itu akan terus dikawal untuk menjaga lingkungan lebih baik.  Semua pihak harus bersama-sama menyukseskan bebas kantong plastik tersebut.

Gerakan Bersama

Pegiat pengelola sampah di Kota Pontianak yang merupakan pendiri Cari Sampah, Taufik Sirajuddin, mengungkapkan perlunya gerakan mengatasi sampah secara bersama termasuk soal sampah plastik. Sampah di Kota Pontianak saat ini masih menjadi persoalan. Untuk mengatasi harus kolektif dengan melibatkan semua pihak.

Masih banyak produsen atau konsumen yang dalam hal ini adalah perusahaan dan pabrik atau masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan. Alasannya, mulai dari akses tempat pembuangan sampah yang dinilai kurang hingga alasan sampah ini masih bisa dibakar dan masyarakat mempunyai lahan untuk sampah ini.

Dengan jumlah penduduk Pontianak sebanyak 675.468 jiwa, jika tidak diiringi dengan penanganan sampah yang terintegrasi, bertanggung jawab dan berkelanjutan maka penanganan sampah bisa jadi hanya angan-angan.

Semua warga kota memiliki kewajiban dalam pengelolaan sampah. Hal ini tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Sampah. Kebijakan pemkot terkait pengelolaan sampah, mengatur mulai dari jam buang sampah sesuai jadwal, hingga larangan membuang sampah sembarangan dan wajib membuang sampah pada tempatnya.

Di luar kebijakan yang ada, kesadaran dalam memilih dan memilah sampah dari rumah tangga menjadi hal penting untuk menyelesaikan secara umum soal sampah tersebut, termasuk soal mengurangi sampah plastik, dengan saat berbelanja membawa kantong kain sendiri.

Penanganan sampah adalah tugas bersama, pemerintah dalam ranah regulasi, pembinaan serta sisi lain . Sementara pelaku usaha, masyarakat atau siapa pun, harus bergandeng tangan menciptakan kesadaran secara kolektif  guna mengurangi sampah plastik. Hal itu bisa terwujud jika semua bersinergi dan berkolaborasi demi lingkungan yang baik dan sehat.

Oleh Dedi/ANTARA 

16 Februari 2025

Membangkitkan pariwisata Kalbar lewat Cap Go Meh

Membangkitkan pariwisata Kalbar lewat Cap Go Meh
Membangkitkan pariwisata Kalbar lewat Cap Go Meh. (ANTARA)
Pontianak - Wajah kota Singkawang, Kalimantan Barat tampak begitu meriah dengan ribuan lampion beratribut khas Tionghua yang tergantung dan disusun dengan cermat di sepanjang jalan utama kota yang dijuluki "kota seribu kelenteng" itu.

Ornamen bernuansa emas dan bendera tradisional Tionghoa juga menghiasi setiap sudut jalan, terutama di sekitar lokasi acara perayaan Imlek seperti Stadion Kridasana, jalan Firdaus depan kantor Walikota Singkawang, Vihara Tri Dharma Bumi Raya di pusat Kota Singkawang, dan area Tugu Naga Singkawang

Di Stadion Kridasana, suara gemuruh genderang, simbal, dan terompet tradisional Tionghoa mulai terdengar, menandakan bahwa ritual Tatung segera dimulai. Sembilan ekor replika naga kemudian tampil, meliuk-liuk menunjukkan keindahannya kepada jutaan pasang mata yang menonton.

Inilah salah satu puncak perayaan Cap Go Meh di Singkawang yang tahun ini mengambil tema "Budaya Mempersatu Bangsa, Menuju Indonesia Emas 2045."

Ketua Umum Panitia Imlek dan Cap Go Meh Singkawang, Mimihetty Layani mengatakan Festival Cap Go Meh Singkawang diawali dengan serangkaian kegiatan Ritual Buka Mata Naga, Ritual Tolak Bala, Ritual Ket Sam Thoi, Atraksi Tatung, Lomba Mobil Hias dan Pawai Lampion, serta Karnaval Cap Go Meh.

Festival Cap Go Meh di Singkawang juga dimeriahkan dengan acara lelang serta festival kuliner Cap Go Meh Singkawang yang menyediakan berbagai kuliner makanan lokal yang melibatkan banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Kegiatan Perayaan Imlek 2576 dan Festival Cap Go Meh tahun 2025 Kota Singkawang melibatkan peserta dari berbagai instansi pemerintah maupun swasta, yayasan sosial dan keagamaan, paguyuban etnis, sanggar-sanggar seni, instansi pendidikan, organisasi masyarakat, serta komunitas-komunitas masyarakat.

Keberagaman

Perayaan Imlek 2576 dan Festival Cap Go Meh Singkawang tidak hanya sekedar ekspresi kebudayaan semata, tetapi juga menghadirkan wajah keindahan dan keberagaman yang memperkuat pondasi kebangsaan.

Bahkan, dii Kalbar, terutama di Singkawang, festival Cap Go Meh ini telah menjelma menjadi sebuah fenomena budaya dan ekonomi.

Atraksi Tatung, tarian naga, dan barongsai tidak hanya ajang mempertahankan tradisi leluhur, tetapi juga menarik ribuan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, yang memberikan dampak signifikan bagi perekonomian lokal.

Tatung, yang menjadi tradisi spiritual khas Tionghoa, menjadi pusat perhatian dalam perayaan Cap Go Meh. Para Tatung, yang diyakini dirasuki oleh roh dewa atau leluhur, menampilkan atraksi ekstrem seperti berjalan di atas pedang, menusuk diri dengan tombak, atau mengendarai tandu sambil berada dalam keadaan trance. Bagi masyarakat Tionghoa, Tatung bukan sekadar pertunjukan, melainkan bentuk penghormatan dan keyakinan akan kekuatan spiritual.

Bagi wisatawan, atraksi ini menjadi tontonan yang langka dan memukau. Bahkan banyak wistawan dari luar Kalbar yang rela datang, merogoh kocek dalam-dalam, untuk melihat Tatung. Bagi mereka, ini pengalaman spiritual dan budaya yang sangat kuat.

Atraksi ini tidak hanya dinikmati oleh masyarakat Tionghoa, tetapi juga oleh berbagai etnis di Kalbar, seperti Melayu, Dayak, dan Madura. Cap Go Meh di Singkawang menjadi bukti nyata harmonisasi budaya yang terjalin erat di kota yang mendapat predikat "Kota Tertoleran di Indonesia" itu.

Peningkatan Kunjungan Wisatawan

Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar Windy Prihastari mengungkapkan sektor pariwisata Kalimantan Barat (Kalbar) mengalami pertumbuhan yang sangat baik selama 2024 lalu. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan jumlah kunjungan wisatawan yang signifikan ke provinsi ini, baik wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman).

"Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalbar dalam Berita Resmi Statistik yang dirilis 3 Februari 2025, jumlah kunjungan wisnus dari Januari hingga Desember 2024 tercatat mencapai 8.165.686 orang. Angka tersebut menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan sebesar 73,33 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023," tuturnya.

Selain itu, kunjungan wisman ke Kalbar juga menunjukkan perkembangan yang positif. Kunjungan wisman pada tahun 2024 tercatat sebanyak 73.448 orang, atau mengalami kenaikan sebesar 20,25 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama di tahun 2023 lalu.

"Peningkatan jumlah wisatawan ini mencerminkan keberhasilan berbagai upaya bersama dalam meningkatkan pelaksanaan event pariwisata, budaya, dan promosi destinasi wisata di Kalbar," kata Windy.

Windy mengatakan, Perayaan Cap Go Meh tidak hanya memukau secara budaya, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang nyata. Menurut data Dinas Pariwisata Kalbar, kunjungan wisatawan selama perayaan Cap Go Meh tahun ini meningkat hingga 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Hotel-hotel di Singkawang dan sekitarnya mencapai tingkat hunian penuh, sementara UMKM kuliner dan oleh-oleh khas Tionghoa mengalami peningkatan omzet yang signifikan.

Cap Go Meh telah menjadi salah satu event pariwisata unggulan di Kalbar. Dampaknya sangat terasa, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah.

Suksesnya perayaan Cap Go Meh tahun ini semakin memperkuat posisi Kalbar, khususnya Singkawang, sebagai destinasi wisata budaya unggulan di Indonesia. Atraksi Tatung dan Naga tidak hanya mempertahankan kekayaan tradisi, tetapi juga membawa dampak positif bagi perekonomian daerah.

Cap Go Meh adalah bukti bahwa budaya bisa menjadi penggerak utama pariwisata. "Kami berharap event ini bisa terus berkembang dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat Kalbar," kata Windy.

Menurut dia, berbagai destinasi wisata unggulan yang terus dikembangkan serta dukungan masyarakat, dan sektor terkait, turut memberikan kontribusi besar dalam pencapaian tersebut.

Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ini tentu menjadi bukti nyata keberhasilan kerja keras semua pihak terkait dalam memajukan sektor pariwisata.

Angka peningkatan yang signifikan ini diharapkan akan terus berlanjut, dan menjadi momentum untuk menarik lebih banyak wisatawan. Dengan sasaran tak hanya wisatawan domestik, tetapi juga  internasional, agar dapat menikmati keindahan alam serta budaya yang dimiliki Kalbar.

Baru-baru ni pihak Disporapar Kalbar juga telah meluncurkan Calendar of Event (CoE) Kalbar Tahun 2025 yang dirangkaikan dengan acara puncak Saprahan Khatulistiwa. Total ada 44 event yang masuk CoE Kalbar tahun ini, dengan tersebar di 14 kabupaten/kota se-Kalbar.

Keberadaan CoE sendiri merupakan media promosi yang mencakup serangkaian acara, festival, dan kegiatan penting lainnya yang sudah, dan akan berlangsung di 14 kabupaten/kota. Secara jumlah juga terjadi peningkatan dibanding CoE Tahun 2024 lalu yang hanya terdiri dari 34 event.

Dukungan Pemerintah Pusat

Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani saat menyaksikan puncak kegiatan Cap Go Meh di Singkawang mengatakan pemerintah pusat akan terus mendukung perayaan Cap Go Meh Singkawang sehingga bisa menjadi daya magnet penarik wisatawan yang semakin kuat.

Dia berharap semangat event Cap Go Meh Singkawang ini menginspirasi seluruh masyarakat untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan demi Indonesia yang lebih maju.

Dukungan Pemerintah sangat pantas diberikan, mengingat kemeriahan dan makna yang terkandung di dalamnya, membuat Cap Go Meh di Kalbar bukan sekadar perayaan, tetapi juga sebuah momentum untuk memajukan daerah melalui kekuatan budaya dan pariwisata.

Selain itu, event Cap Go Meh juga memberikan dampak ekonomi yang sangat besar bagi masyarakat Singkawang khususnya dan Kalbar pada umumnya, sehingga ini menjadi wujud nyata bahwa kebudayaan bukan hanya sebagai warisan, tetapi juga menjadi sumber ekonomi daerah maupun nasional.

Oleh Rendra Oxtora/ANTARA

Pasang Iklan

Hukum

Pemprov Kalbar

Pemda