08 Oktober 2024
07 Oktober 2024
Pemprov Riau pastikan tiga kabupaten tidak lakukan perubahan APBD 2024
Dinas PKH Riau sudah suntik vaksin rabies 13.212 hewan peliharaan
BNK Pontianak kolaborasi dengan guru BK cegah narkoba pada siswa
06 Oktober 2024
Penggiat lingkungan Pontianak sambut penerapan bebas kantong plastik
Frans Zeno Apresiasi Koperasi Keling Kumang
SEKADAU - Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM RI, Ahmad Zabadi, SH, MM secara resmi melakukan Ground Breaking Pabrik Produsen Minyak Makan Merah APKS Keling Kumang yang berlokasi di Desa Gonis Tekam, Sabtu (5/10/2024).
Proses pembangunan bisnis yang dilakukan oleh APKS Keling Kumang dengan sistem pengembangan hasil perkebunan kelompok tani yang tergabung dalam koperasi yang nantinya akan dikembangkan melalui produk siap pakai.
Program pengembangan bisnis minyak makan merah merupakan program pemerintah pusat dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui koperasi perkebunan kelapa sawit sesuai instruksi presiden RI yang diamanahkan kepada kementerian koperasi republik indonesia.
"Saya kira ini sebuah model bisnisnya memang kita kembangkan melalui koperasi petani yang memiliki lahan, sehingga dengan cara ini petani bisa menikmati minyak goreng merah dengan kualitas yang baik dan harga terjangkau. Lezatnya pembangunan itu akan dirasakan oleh rakyat itu sendiri dari gorengan," jelas Ahmad Zabadi.
Seiring waktu, progres pembangunan yang sudah dimulai di tiga lokasi yakni di Pulelawan, Musi Banyuasin dan Sawit Makmur Tanah Laut Kalimantan Selatan.
Untuk di Kalimantan Barat sendiri sudah dilakukan Ground Breaking (Peletakan batu pertama) di dua kabupaten yakni KOPRABUH di Suka Gerundi, Kecamatan Parindu, Kabupaten Sanggau dan APKS Keling Kumang yang terletak di Desa Gonis Tekam, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau.
Menurutnya, program itu akan terus berlanjut dan segera dilakukan ground breaking juga ke daerah lain termasuk di Kalimantan Tengah dan Sumatra Utara.
"Target tahun ini, setidaknya kita bisa memulai pembangunan 6 sampai 8 lokasi, sekarang sudah 5 dan kita berharap sampai 8 lokasi supaya nantinya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat," harapnya.
Untuk memastikan keberlanjutan, Deputi juga berharap dengan model bisnis yang dikembangkan secara Biduri karena dibangun oleh petani yang memiliki lahan yang tergabung dalam koperasi yang artinya mereka sudah memiliki perkebunan yang tentunya kebun yang produksi TBS di olah menjadi CPO dan selanjutnya menjadi minyak makan merah yang kaya akan protein vitamin A dan E.
Sistem dan model bisnis seperti ini kita dapat memastikan petani sawit mandiri akan memiliki kesempatan yang lebih luas untuk mereka mendapatkan nilai tambah yang lebih dibandingkan dengan selama ini hanya mendapatkan dari hasil penjualan TBS saja.
Selain itu, Pabrik Minyak Makan Merah juga sebagai salah satu penyumbang inflasi bagi negara dan menjadi salah satu faktor pengendali perekonomian masyarakat.
"Lezatnya pembangunan itukan dapat dirasakan melalui gorengan, masyarakat bisa merasakan kue pembangunan dengan menggoreng. Karenanya dengan terpenuhinya kebutuhan seperti minyak goreng yang lebih murah dan sehat akan lebih mampu untuk menjadi nilai tambah bagi petani tapi juga bagi masyarakat".
Terkait Operasional, kementerian juga mendorong pelaku usaha koperasi pabrik minyak makan merah supaya berorientasi pada kepentingan anggota dan masyarakat sekitar.
Dalam peningkatan kapabilitas koperasi dalam memproduksi minyak, akan dilakukan pendampingan dan membantu dalam melakukan proses sosialisasi sehingga diharapkan begitu selesai pembangunannya bisa langsung berproduksi dan bisa dipasarkan.
Pendampingan yang dimaksud adalah kementerian memiliki 120 pendamping yang ditempatkan di kurang lebih 250 koperasi dan bagi koperasi yang menjalankan program piloting akan mendapatkan pendampingan.
Ditempat yang sama, Pjs Bupati Sekadau, Frans Zeno, S. STP mengapresiasi kiat Koperasi APKS Keling Kumang yang telah berinovasi dalam menebarkan sayap ke bisnis produk kemasan berbahan dasar kelapa sawit.
Dengan berdirinya Pabrik Minyak Makan Merah APKS Keling Kumang akan membantu pemerintah dalam upaya pengentasan angka pengangguran yang ada di kabupaten sekadau dan peningkatan perekonomian masyarakat.
"Dengan adanya pabrik, tentunya akan terbuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Selain itu juga akan menambah omset bagi petani kelapa sawit, harga tentunya akan lebih kompetitif," ujarnya.
Frans Zeno juga berharap, dengan adanya pabrik akan mengobati trauma masyarakat petani kelapa sawit yang sempat trauma dengan anjloknya harga kelapa sawit beberapa tahun silam.
"Mudahan dengan adanya pabrik ini nantinya akan mengobati trauma petani kelapa sawit dengan harga yang lebih baik pula," harapnya.