Berita Indokalbar.com: Jembatan Ambruk
Tampilkan postingan dengan label Jembatan Ambruk. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jembatan Ambruk. Tampilkan semua postingan

13 Februari 2024

Jembatan Gantung Sungai Sambang Ambruk, Akses Terputus

Foto : Jembatan Gantung Desa Sungai Sambang, Sekadau Hulu.

SEKADAU - Tingginya intensitas curah hujan beberapa hari terakhir menyebabkan ambruknya jembatan penghubung Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang, Selasa (13/2/2024) Sekitar Pukul 10.20 Wib.

Jembatan gantung tersebut dibangun pada tahun 2020 dengan APBD Kabupaten Sekadau.

"Awal mulanya jembatan tersebut di bangun pada tahun 2020, di bangunan menggunakan dana APBD daerah, pada hari senin tanggal 12 Februari terjadi banjir. Pada hari ini tanggal 13 Februari 2024 sekitar pukul 10.20 wib jembatan tersebut ambruk total membawa 1 unit motor Honda Verza AB 6145 VG membawa satu pengendara motor dan satu penumpang," Cerita Kepala Desa Sungai Sambang, Vinsensius Lican.

Kades menghimbau kepada seluruh warga yang akan melintas untuk balik arah karena jembatan sudah tidak dapat dilalui kendaraan bermotor.

"Jembatan tidak dapat dilalui. Korban pengendara mengalami luka lecet dan motor saat ini harus dibawa ke Bengkel," Tukas Lican. (Rh)

Editor : R. Hermanto

20 Agustus 2023

BAZNAS Salurkan Bantuan Korban Jembatan Nanga Mentukak Sekadau

BAZNAS salurkan bantuan bagi korban jembatan ambruk di Sekadau
BAZNAS salurkan bantuan bagi korban jembatan ambruk di Sekadau.
SEKADAU – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kalimantan Barat dan Kabupaten Sekadau turun langsung ke lokasi menyerahkan bantuan hasil donasi  kepada korban musibah ambruknya jembatan gantung di Desa Nanga Mentukak Kecamatan Nanga Taman, Kalimantan Barat pada Sabtu 19 Agustus 2023 sore.

Wakil Ketua I Baznas Kalbar, Khairul Rahman didampingi Ketua Baznas Sekadau Rusmin Nuryadin, Wakil Ketua II Baznas Sekadau Kundori, Wakil Ketua IV Baznas Sekadau, Khaefani, Kepala Kemenag Sekadau Syahrul dan Ketua Baznas Sekadau periode sebelumnya Djafar A. Rachman turun melihat langsung di lokasi jembatan yang mengakibatkan 32 warga mengalami luka-luka pada 17 Agustus 2023. 

 “Alhamdulillah, kami bisa langsung turun  di desa Nanga Mentukak. Ini merupakan tempat kejadian ambruknya jembatan gantung, yang menjadi salah satu urat nadi kehidupan di desa ini. Kami dari Baznas, ketika mendengar ada korban yang berjatuhan di desa ini akibat jembatan gantung roboh, berinisiatif untuk menggalang dana atau donasi,” kata Wakil Ketua I Baznas Kalbar, Khairul Rahman.

Bantuan kemanusiaan langsung disalurkan kepada korban di lokasi musibah dengan difasilitasi oleh Camat Nanga Taman dan Kepala Desa Nanga Mentukak yang sudah langsung menghantarkan rombongan di rumah korban.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Baznas Sekadau meski belum dilantik tapi sudah turun langsung, Kepala Kemenag Sekadau, Bagian Kesra Setda Sekadau, Camat Nanga Taman dan Kepala Desa Nanga Mentukak,” katanya.

Kepala Desa Nanga Mentukak Akon Suryadi mengucapkan terimakasih kepada jajaran Baznas yang suruh turun langsung menemui korban untuk memberikan bantuan.

“Terima kasih kepada jajaran Baznas provinsi Kalbar dan kabupaten Sekadau, semoga bantuan ini menjadi berkah,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu korban patah kaki bagin kiri, Nur (50) sambil dipembaringan mengucapkan terimakasih kepada Baznas yang sudah turun langsung menjenguknya dan memberikan bantuan.

Nur mengaku saat kejadian berniat menyeberang melintasi jembatan untuk memberi pakan ternak. Saat melintas tiba-tiba jembatan ambruk dan dirinya tidak sadarkan diri. 

“Setelah sadar kaki saya sudah kondisi sakit dan patah setelah jatuh bersamaan ambruknya jembatan,” ujar Nur. 

Korban lainnya, Siti Aman (52) mengaku juga saat menonton perlombaan tangkap bebek di sungai, menjadi korban ambruknya jembatan. Dirinya bersama cucunya bernama Lesti (8) seorang siswa kelas 2 SD juga masih terbaring karena mengalami luka-luka. 

“Terimakasih atas bantuan yang diberikan Baznas. Mudah-mudahan bermanfaat,” ucapnya saat disambangi rombongan Baznas.

Seperti diketahui, sebuah jembatan gantung di Desa Mentukak Kecamatan Nanga Taman putus dan ambruk pada 17 Agustus 2023 dan sebanyak 32 orang menjadi korban. Jembatan putus akibat banyak warga yang berada di atas jembatan untuk menyaksikan perlombaan dalam rangka HUT RI ke78 yakni menangkap bebek di sungai itu.

Bupati Sekadau Menyambut Baik

Bupati Sekadau Aron menyambut baik dan mengucapkan terimakasih kepada jajaran Baznas Provinsi Kalbar dan Kabupaten Sekadau yang langsung turun ke lokasi musibah di Desa Nanga Mentukak Kecamatan Nanga Taman. 

“Kami atas nama pribadi dan pemerintah kabupaten Sekadau mengucapkan terimakasih kepada Baznas dalam memberikan donasi bantuan kepada korban jembatan Nanga Mentukak,” kata Aron saat menerima kunjungan rombongan Basnas pada Sabtu 19 Agustus 2033 malam di kediamannya.

Aron mengaku, musibah jembatan ambruk di Nanga Mentukak memang menjadi viral karena pada momen peringatan HUT ke -78 Kemerdekaa RI yang mana masyarakat antar RT menggelar permainan rakyat. 

“Tapi, tidak disangka musibah terjadi dengan lepasnya tapi sling jembatan gantung akibat banyaknya masyarakat berada di atas jembatan,” kata Aron.

Menyikapi musibah itu juga Pemkab Sekadau sudah melakukan upaya pengobatan kepada sejumlah korban yang mengalami luka-luka pasca musibah yang menjadi sorotan publik tersebut.

19 Agustus 2023

Insiden Ambruknya Jembatan Gantung di Sekadau: Pemerintah Siap Bantu Korban

Pemkab Sekadau bantu biaya pengobatan korban jembatan ambruk
Pemkab Sekadau bantu biaya pengobatan korban jembatan ambruk.

SEKADAU - Wakil Bupati Sekadau, Subandrio, telah mengumumkan bahwa Pemerintah Kabupaten Sekadau akan bertanggung jawab atas biaya pengobatan para korban insiden ambruknya jembatan gantung di Desa Nanga Mentukak, Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau. Kejadian tersebut terjadi pada Kamis sore, 17 Agustus 2023.

Subandrio menyampaikan pernyataan ini setelah melakukan peninjauan langsung terhadap korban dan lokasi kejadian. Kepada wartawan, dia menjelaskan bahwa pemerintah daerah merasa prihatin atas kejadian ini, terutama saat masyarakat sedang merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus.

"Dari 32 korban, lima di antaranya mengalami patah tulang yang serius. Pemerintah daerah akan membiayai pengobatan mereka. Rumah sakit telah siap untuk merawat para korban, dan salah satu korban telah dirujuk ke Pontianak," ujar Subandrio.

Lebih lanjut, dari total 32 korban yang terluka akibat ambruknya jembatan, 11 di antaranya masih berstatus pelajar. Pemerintah Daerah Sekadau juga memberikan dispensasi kepada mereka untuk tidak hadir di sekolah selama proses pemulihan.

Subandrio juga menyatakan bahwa Dinas Perkimtan telah melakukan penilaian langsung terhadap kondisi jembatan. Meskipun kerusakannya tidak parah, tetapi tindakan renovasi akan dilakukan untuk memperbaiki kaitan sling yang lepas.

Selain tanggung jawab biaya pengobatan, Pemerintah Daerah Sekadau bersama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan memberikan bantuan kepada para korban. Proses distribusi bantuan akan diatur oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Subandrio menambahkan bahwa bantuan juga akan diberikan kepada mereka yang menjadi tulang punggung keluarga dan tidak dapat bekerja akibat luka-luka yang diderita. Dia menegaskan bahwa perhatian penuh diberikan kepada para korban dan keluarga mereka.

Mengenai peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia, Subandrio mendukung masyarakat Sekadau untuk merayakannya dengan semarak. Namun, dia juga mengingatkan agar keamanan menjadi prioritas utama.

"Dalam merayakan momen Agustusan ini, kita harus tetap berhati-hati dan memperhatikan keamanan di sekitar kita. Keamanan adalah yang terpenting, jadi pastikan untuk memeriksanya dengan baik," tegasnya.

Pasang Iklan

Hukum

Pemprov Kalbar

Pemda