Berita Indokalbar.com: Demam Berdarah
Tampilkan postingan dengan label Demam Berdarah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Demam Berdarah. Tampilkan semua postingan

03 Oktober 2023

Pj Wali Kota Singkawang ungkap 2 orang meninggal akibat DBD di Singkawang

2 orang meninggal akibat DBD di Singkawang
2 orang meninggal akibat DBD di Singkawang.
SINGKAWANG - Pj Wali Kota Singkawang Sumastro menjelaskan, dalam periode September 2023 hingga awal Oktober 2023 tercatat 68 kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu, dan dua orang warga yang terjangkit penyakit tersebut meninggal dunia.

"Saya mengimbau seluruh masyarakat untuk melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan masing-masing dengan 3M, untuk mengantisipasi penyebaran kasus DBD di Kota Singkawang," katanya di Singkawang, Senin.

Intensitas curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini di Kota Singkawang dikhawatirkan berpotensi menjadi media berkembangbiaknya dan penyebaran kasus demam berdarah (DBD) di Kota Singkawang.

"Data Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat mencatatkan per tanggal 27 September 2023 terdapat 3.047 kasus DBD dan menyebabkan 34 orang meninggal dunia, sementara di Singkawang, terdapat 68 kasus DBD dan 2 penderita meninggal dunia," katanya.

Disebutkan Sumastro, dengan menguras atau membersihkan tempat penampungan air, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, tong air dan tempayan.

"Membersihkan dan memanfaatkan kembali barang-barang bekas di sekitar rumah yang dapat menampung air hujan," tuturnya.

Selain itu, lanjut Sumastro, pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan bubuk abate pada tempat penampungan air. "Masyarakat bisa mendapatkan bubuk abate secara gratis di puskesmas-puskesmas di Kota Singkawang," katanya.

Ia juga mengimbau, apabila ada anggota keluarga terutama anak-anak yang mengalami demam untuk segera mendatangi puskesmas, klinik atau fasilitas kesehatan lainnya untuk dilakukan penanganan medis.

"Kepada masyarakat yang anggota keluarganya menderita DBD, mohon untuk bekerjasama dengan petugas puskesmas untuk dilakukan penyelidikan epidemiologi di sekitar rumah penderita untuk menentukan tindakan pencegahan yang tepat seperti fogging atau tindakan lainnya," kata Sumastro.

Ia meminta kepada jajaran dinas kesehatan, puskesmas, camat, lurah, ketua RT dan ketua RW untuk mendorong peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit DBD melalui kegiatan PSN secara berkesinambungan.

"Mari, jaga keluarga kita dari penyakit demam berdarah dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kita," tuturnya.

13 Agustus 2023

Lonjakan Kasus DBD di Kota Pontianak, Dinkes dan RSUD Bersiap Hadapi

Lonjakan kasus DBD terjadi di Pontianak 
Lonjakan kasus DBD terjadi di Pontianak.
PONTIANAK – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, memerintahkan Kepala Dinkes Kota Pontianak dan Direktur RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie untuk bersiap menghadapi lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Kasus DBD di Kota Pontianak mengalami peningkatan. Data dari Dinkes Kota Pontianak mencatat 65 kasus sejak Januari 2023. Kecamatan Pontianak Kota merupakan wilayah dengan kasus terbanyak. Masyarakat dengan gejala DBD diminta segera mencari perawatan di fasilitas kesehatan terdekat," ucapnya di Pontianak pada hari Sabtu.

Edi juga meminta RT (Rukun Tetangga) dan lurah setempat berkoordinasi dengan puskesmas untuk melakukan penyemprotan atau fogging guna mengurangi penyebaran DBD.

"Petugas puskesmas dan Dinas Kesehatan harus rutin melakukan fogging di wilayah-wilayah terdampak wabah DBD," tambahnya.

DBD disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang berkembang di lingkungan yang tidak terjaga kebersihannya.

Oleh karena itu, Edi mengingatkan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan mereka. "Pastikan lingkungan sekitar tetap bersih. Jangan biarkan wadah air menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Intinya, kita harus mencegah nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak di air yang tergenang," katanya.

Kepala Dinkes Kota Pontianak, Saptiko, menjelaskan bahwa mereka telah mengambil tindakan pencegahan seperti fogging di permukiman dan sekolah, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), serta penyelidikan epidemiologi oleh UPT Puskesmas Karya Mulia.

"Kami telah melakukan langkah-langkah pencegahan, termasuk fogging, pemberantasan sarang nyamuk, dan menyiapkan petugas kesehatan di fasilitas kesehatan yang ada," ujarnya. Mereka juga menggunakan bubuk Abate dan mengedukasi masyarakat.

Saptiko menyampaikan bahwa kasus DBD dapat muncul di mana saja, bahkan di tempat bersih sekalipun. Sebagian besar kasus DBD terjadi pada anak-anak, sehingga orang tua diminta untuk memeriksa lingkungan tempat tinggal mereka. Jika ditemukan tempat berkembang biak nyamuk, segera bersihkan.

"Pastikan tempat penyimpanan air seperti kaleng-kaleng bersih atau ditutup. Ini adalah tempat berkembang biak nyamuk. Anak-anak sebaiknya menggunakan minyak serai atau lotion anti nyamuk di rumah atau sekolah," tambahnya.

10 Agustus 2023

Langkah P2P Dinkes PPKB Kabupaten Bengkayang Tangkal DBD

Kabupaten Bengkayang waspada DBD
Kabupaten Bengkayang waspada DBD.
BENGKAYANG – Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat terus berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam rangka mengatasi wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Arya H.M.Purba, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes PPKB Kabupaten Bengkayang, mengungkapkan bahwa langkah pencegahan DBD ditekankan melalui berbagai bentuk komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat.

"Kami selalu berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pencegahan DBD," katanya saat dihubungi di Bengkayang pada hari Rabu.

Salah satu upaya edukasi yang dilakukan adalah terkait dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Langkah PSN ini melibatkan pendekatan 3M plus, yaitu menguras tempat-tempat penampungan air, menutup rapat tempat-tempat tersebut, serta menimbun barang-barang yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.

"Apart dari itu, kami juga fokus pada upaya pencegahan seperti pengasapan, terutama di wilayah-wilayah yang dilaporkan mengalami penularan. Hingga saat ini, kami berhasil menjaga situasi DBD tetap terkendali. Meskipun demikian, kami terus melakukan berbagai langkah pengendalian untuk mencegah penyebaran lebih lanjut," jelas Arya.

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari Januari hingga awal Agustus 2023, tercatat sebanyak 60 kasus DBD di wilayah tersebut. Mayoritas kasus terjadi di Kecamatan Bengkayang dengan jumlah 15 kasus.

"Apa yang kami catat adalah 8 kasus pada Januari 2023, 4 kasus pada Februari dan Maret, 2 kasus pada April, 11 kasus pada Mei, 15 kasus pada Juni, 13 kasus pada Juli, dan 3 kasus pada awal Agustus," ungkapnya.

Arya juga mengimbau warga Bengkayang untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan menggunakan berbagai penghalang atau alat anti-nyamuk, serta melakukan langkah penggunaan larvasida.

"Jika ada anggota keluarga yang menunjukkan gejala DBD, segera bawa ke fasilitas layanan kesehatan, baik Puskesmas maupun rumah sakit, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," tambahnya.

Pasang Iklan

Hukum

Pemprov Kalbar

Pemda