62,47 Ton Beras Di Salurkan Pemprov Untuk Warga Terdampak Banjir
Foto : Penyaluran Beras Bantuan Untuk Warga Terdampak Banjir oleh Pj Gubernur Kalbar (Pemprov Kalbar). |
Foto : Penyaluran Beras Bantuan Untuk Warga Terdampak Banjir oleh Pj Gubernur Kalbar (Pemprov Kalbar). |
KAPUAS HULU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat terus memantau dan berkoordinasi terkait bencana banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Kapuas Hulu.Rumah dan jalan di Kapuas Hulu terendam akibat banjir
"BPBD Provinsi Kalbar sudah berkoordinasi dengan BPBD Kapuas Hulu untuk terus memonitor perkembangan banjir ini dan memastikan dampaknya terhadap warga dapat terkendali," kata Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalbar, Daniel, di Pontianak, pada hari Minggu.
Ia menjelaskan bahwa banjir terjadi di tiga desa di Kabupaten Kapuas Hulu, yaitu Desa Labian, Desa Sungai Ajung, dan Desa Setulang, dengan ketinggian air mencapai sekitar 80 cm - 120 cm. Sementara itu, kejadian tanah longsor terjadi di simpang Sungai Luar Desa Sungai Abau, di ruas jalan Nasional Tanjung Kerja, Badau.
Kejadian tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, pada tanggal 8 Juli 2023. Jarak antara lokasi kejadian dengan ibu kota kabupaten, Putussibau, sekitar 70 km. Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi pada Jumat, 7 Juli 2023, mulai pukul 15.00 WIB hingga Sabtu, 8 Juli 2023, pukul 08.20 WIB. Hal ini menyebabkan peningkatan debit air dan berdampak pada lokasi kejadian.
"Setelah terjadi banjir, perangkat kecamatan dan desa di Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, menuju lokasi sekitar pukul 08.10 WIB dengan waktu tempuh perjalanan selama 15 menit menuju lokasi. Permukaan air sudah mengalami penurunan," ucapnya.
Hingga saat ini, tidak dilaporkan adanya korban jiwa akibat bencana ini. BPBD mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik.
"Jika banjir sudah masuk ke dalam rumah, pemerintah desa mendorong warga untuk berkoordinasi dengan pihak PLN agar jaringan listrik dapat diputus untuk menghindari risiko kecelakaan listrik," jelasnya.
KAPUAS HULU - Banjir yang merendam ruas jalan nasional dan beberapa desa di Kecamatan Batang Lupar daerah perbatasan Indonesia-Malaysia, wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat berangsur surut, meskipun akses jalan sudah kembali normal, namun banyak kerugian masyarakat akibat banjir yang melanda daerah tersebut.Banjir di perbatasan Indonesia - Malaysia wilayah Kapuas Hulu berangsur surut
"Banjir di Desa Labian dan Sungai Ajung sudah surut, banyak rumah terendam termasuk hewan ternak terdampak banjir, namun data kerugian secara rinci menunggu laporan kepada desa," kata Camat Batang Lupar Aleksius Bulin saat dihubungi di Putussibau Kapuas Hulu, Minggu.
Disampaikan Bulin, banjir terjadi pada Sabtu (8/7) dinihari yang melanda tiga desa di Kecamatan Batang Lupar, akibatnya sejumlah pemukiman penduduk dan fasilitas umum terendam banjir, termasuk akses jalan nasional penghubung Kota Putussibau menuju daerah perbatasan Indonesia-Malaysia.
Menurutnya, banjir terjadi dikarenakan intensitas curah hujan yang cukup tinggi, mengakibatkan sungai di daerah tersebut meluap.
"Pihak desa yang terdampak banjir masih melakukan pendataan, meskipun air sudah berangsur surut namun banyak harta dan benda masyarakat terdampak banjir," ucapnya.
Dikatakan Bulin, dirinya sempat meninjau langsung kondisi banjir yang merendam pemukiman penduduk, kondisinya cukup memprihatinkan.
Oleh sebab itu, dia masih menunggu data riil dari pihak desa terdampak banjir untuk selanjutnya ditindaklanjuti melaporkan ke Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu.
Terkait tanah longsor, di sekitar jalan nasional, Bulin menjelaskan akan berpotensi terjadi longsor susulan apabila kembali terjadi hujan.
"Banjir dan longsor berpotensi kembali terjadi jika intensitas curah hujan kembali tinggi, kami sudah imbau masyarakat untuk selalu waspada," katanya.
Tiga Desa di Sekadau Tergenang Banjir Akibat Curah Hujan Tinggi. |
Sekadau, Indokalbar.com - Banjir susulan kembali melanda Kecamatan Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, Senin (20/3/2023).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Sekadau, Akhmad Suryadi mengatakan, banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi ini menggenang di tiga desa.
"Ada tiga desa tergenang banjir yakni Desa Lembah Beringin akibat meluapnya Sungai Kemarau, Desa Tembesuk karena aliran Sungai Ketaman, dan Desa Nanga Mahap karena luapan Sungai Mahap," terangnya.
Sebelumnya, tutur Akhmad, pada hari Sabtu kemarin tanggal 18 Maret 2023, terjadi hujan lebat yang menyebabkan Sungai Sekadau, Sungai Ketaman, dan Sungai Kemarau meluap ke permukiman warga.
"Beberapa desa terdampak banjir di Kecamatan Nanga Mahap, di antaranya adalah Desa Nanga Mahap, Desa Teluk Kebau, Desa Batu Pahat, Desa Lembah Beringin, dan Desa Tembesuk," tuturnya.
Lebih lanjut, kata Akhmad, ketinggian air mencapai 50 cm hingga 200 cm dan telah surut hingga Minggu malam.
"Saat ini, cuaca masih terpantau mendung." ungkapnya.
Sementara, jumlah kepala keluarga yang terdampak banjir mencapai 1.631 KK, dengan rincian Desa Batu Pahat sebanyak 420 KK, Desa Nanga Mahap 203 KK, Desa Tembesuk 162 KK, Desa Lembah Beringin 640 KK, dan Teluk Kebau 206 KK. (ery)
Banjir di Pasar Sekadau Hulu. |
Sekadau, Indokalbar - Rumah penduduk di bantaran sungai Sekadau, tepatnya daerah pasar sayur pinggir sungai Sekadau kecamatan Sekadau Hulu kabupaten Sekadau mengalami banjir.
Hat tersebut terpantau awak media ini Jumat (17/3/2023). Ketinggian banjir berkisar kurang lebih 50 centimeter.
Camat Sekadau Hulu, Udin saat di hubungi melalui pesan whatsapp menyampaikan bahwa banjir tersebut adalah akibat banjir kiriman daerah dari hulu.
"Itu hanya banjir kiriman dari daerah hulu mulai tadi mal, karena di daerah Mahap dan Sei Semerawai kemarin banjir besar," tulis Udin melalui pesan whatsapp, Jum'at (17/3/2023).
Camat juga menghimbau kepada seluruh masyarakat yang ada di bantaran sungai untuk selalu waspada karena curah hujan yang tinggi seperti saat ini.
“Pemerintah kecamatan selalu menghimbau kepada warga masyarakat melalui Pemdes dengan adanya tinggi curah hujan yang disertai angin kencang saat sekarang diminta kepada warga agar tetap waspada terutama yang tinggal di bantaran sungai besar seperti sungai Sekadau, sungai Menterap dan sungai Kerabat agar tetap waspada terhadap banjir yang sering datang melanda daerah atau perkampungan dan juga berhati-hati apabila bepergian di musim turunnya hujan lebat yang disertai angin kencang yang bisa mengakibatkan pohon tumbang dan tanah longsor di jalan," himbau Camat Sekadau Hulu. (sur)
Pasang Iklan
Subscribe di situs ini untuk mendapatkan update berita terbaru