SEKADAU – Menanggapi pro kontra berdirinya pabrik tanpa Kebun di Sekadau, Ketua Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Sekadau, Bernadus Mohtar mengatakan petani sawit lebih memerlukan pabrik mitra petani.
"Petani mandiri menelurkan pabrik yang bersentuhan dengan sawit swadaya.
Perkembangan petani swadaya, sampai saat ini belum sampai 10 persen petani swadaya yang bermitra dengan pabrik," beber Mohtar.
Menurutnya, hasil pendataan Dinas terkait saat ini, kisaran 100 sampai dengan 200 hektar.
"Jumlah ini adalah yang terlepas dari petani plasma," tukasnya.
Terkait pabrik tanpa kebun, diungkapkan Mohtar sebaiknya lebih kepada pabrik mitra kebun mendiri.
Seharusnya, menurut dia, pabrik bermitra dengan kebun milik petani mandiri, bukan hanya membeli buah petani tapi juga pemberdayaan petani.
"Investor harus memenuhi peraturan mulai dari Permentan sampai peraturan dibawahnya," tegas calon anggota DPRD Sekadau terpilih itu.
Oleh karna itu, Mohtar berharap Pabrik non kebun lebih memilih mitra dengan petani baik melalui kelompok tani atau KUD.
Mengenai dampak sosial dari berdirinya pabrik non kebun, menurutnya (Mohtar), akan rentan terjadinya tindakan kriminalitas pencurian Tandan Buah Segara (TBS) baik di kebun mandiri milik masyarakat maupun di kebun perusahaan.
"Ini karena nantinya orang bebas mau menjual buah ke pabrik non kebun,makanya pabrik harus bermitra dengan petani dengan demikian, TBS yang dijual ke pabrik bisa dipertangungjawabkan," tambahnya.
(ARNI LINTANG)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS