Ketapang, Indokalbar.com - Ambruknya langit-langit atau plafon gedung Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 di desa Sungai Bakau kecamatan Matan Hilir Selatan Ketapang pada Rabu pagi (15/02/23) diketahui bukan dikerjakan oleh komite sekolah.
Hal itu terkonfirmasi dari penyampaian anggota komite sekolah tersebut bernama Kamaruddin.
Menurut Kamaruddin, komite sekolah hanya dipakai nama alias penanggung jawab secara administratif sedangkan penyelesaian pekerjaannya dilakukan oleh PT Khatulistiwa Mandiri.
Kata Kamaruddin, gedung itu dibangun oleh dinas Pendidikan Provinsi Kalbar menggunakan dana APBD Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp 486 juta dan saat ini belum difungsikan dan belum serah terima
"Proyek sudah selesai, cuma masih dalam masa pemeliharaan, belum serah terima. Tapi, karena siswa tidak ada ruangan, jadi menumpang lah siswa disitu," kata Kamar, Jumat (17/02/23).
Kamaruddin mengatakan, robohnya plafon tersebut karena faktor alam, dimana saat peristiwa itu terjadi, tiupan angin sangat kencang dan berakibat merobohkan seluruh plafon gedung sekolah baru tersebut.
"Ini faktor alam," ujarnya singkat.
Berdasarkan video yang diperoleh Borneo Tribun, plafon yang roboh itu rencananya akan difugsikan sebagai ruangan perpustakaan siswa.
Plafon yang terbuat dari asbes yang terpasang di rangka baja nampak berserakan menimpa meja dan kursi.
"Seluruh dek runtuh pada satu ruangan belajar karena tiupan angin yang sedikit kencang disertai hujan," kata suara lelaki pembuat Vidio yang diperoleh Borneo Tribun itu.
Mirnawati salah seorang guru SMK tersebut mengkonfirmasi gedung sekolah ini baru dibangun. Dalam kejadian itu, ada beberapa siswa yang mengalami luka-luka saat hendak menyelamatkan diri.
"Tadi ada yang cedera sedikit karena mencoba menyelamatkan diri lompat dari jendela keluar dari ruang kelas ini," katanya.
Oleh: Muzahidin
Editor: Yakop
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS