Berita Indokalbar.com @media screen and (max-width:768px) { .banner{margin:65px auto 0 auto;} }

Kalbar

Hukum

Peristiwa

Ad Placement

Hukum

02 Juli 2025

100.641 warga Bengkayang terdaftar sebagai PBI JK

100.641 warga Bengkayang terdaftar sebagai PBI JK 
100.641 warga Bengkayang terdaftar sebagai PBI JK. (ANTARA)
BengkayangBPJS Kesehatan Cabang Singkawang, Kalimantan Barat, menyebutkan sebanyak 100.641 warga Kabupaten Bengkayang terdaftar sebagai Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK).

"Untuk Kabupaten Bengkayang kepesertaan khusus PBI JK yang aktif 100.641 jiwa. Program ini bertujuan untuk memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat yang kurang mampu dan tidak mampu membayar premi jaminan kesehatan," ujar Kepala Bagian Kepesertaan BPJS Kesehatan Cabang Singkawang Novi Ariani, di Singkawang, Rabu.

PBI JK merupakan salah satu segmen kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dibiayai oleh pemerintah. Dengan adanya program ini, masyarakat yang kurang mampu dapat mengakses layanan kesehatan secara gratis dan meningkatkan kualitas hidup.

Pendaftaran PBI JK ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan peserta JKN dan memberikan manfaat layanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat. Dengan adanya program PBI JK, masyarakat yang kurang mampu dapat mengakses layanan kesehatan tanpa harus khawatir tentang biaya.

"Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi angka kesakitan di Kabupaten Bengkayang," ujarnya.

Selain itu, Kabupaten Bengkayang juga telah mencapai Universal Health Coverage (UHC) dengan cakupan peserta JKN sebesar 290.294 jiwa atau 98,08 persen dari total penduduk pada Mei 2025.

Kepesertaan JKN dibagi menjadi beberapa segmen yaitu PBI JK , pekerja penerima upah (PPU), PBPU dan BP Pemda, dan PBPU Mandiri.

Untuk meningkatkan cakupan keaktifan peserta JKN, katanya, diperlukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya keaktifan JKN agar manfaat layanan kesehatan dapat diakses secara optimal, kemudahan dalam pembayaran iuran, dan program rehabilitasi.

Sebelumnya, Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis mengatakan Pemerintah Kabupaten Bengkayang akan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya jaminan kesehatan.

Hal ini menunjukkan pemerintah daerah telah berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya jaminan kesehatan.

"Pemerintah Kabupaten Bengkayang berharap dengan meningkatnya keaktifan peserta JKN, masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan secara optimal dan meningkatkan kesejahteraan," ujarnya.

Pemkab Bengkayang juga mendorong agar perusahaan terlibat dalam memberikan jaminan kesehatan pada pegawainya lewat program JKN.

Oleh : Narwati/ANTARA

Harita Bauksite Salurkan Bantuan Bahan Makanan Buat Warga Korban Banjir di Ketapang

Harita Bauksite Salurkan Bantuan Bahan Makanan Buat Warga Korban Banjir di Ketapang
Harita Bauksite Salurkan Bantuan Bahan Makanan Buat Warga Korban Banjir di Ketapang.
KETAPANG – Warga terdampak banjir di kecamatan Sandai, Ketapang terima bantuan berupa paket bahan makanan dari dua perusahaan tambang terkemuka di Indonesia grup Harita Bauksite yakni PT Cita Mineral Investindo Tbk (CMI Tbk) dan PT Dharma Inti Bersama (DIB). 

Disampaikan Manager CSR PT DIB, Mahim Situmorang, mengatakan bahwa kepedulian dan keprihatinan grup Harita 
Bauxite atas bencana banjir yang menimpa ribuan warga di Kecamatan Sandai pada akhir Juni lalu. 

Perusahaan menyerahkan bantuan paket sembako. Penyaluran bantuan ini dikerjakan oleh tim CSR perusahaan yang didukung oleh kepala desa dan unsur pimpinan kecamatan (Muspika) kecamatan Sandai. 

"Perusahaan merasa prihatin atas musibah menimpa warga di Sandai. Bantuan ini merupakan wujud nyata tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat di 
sekitar wilayah operasional”kata Mahim dalam keterangan yang diterima pada Rabu (02/07/2025). 

Mahim mengatakan, penyerahan bantuan ini  dilakukan pada Senin 30 Juli 2025 dan diterima langsung oleh masyarakat di daerah yang rumahnya terendam banjir hujan ekstrim. 

Adapun bantuan ini sebanyak 1.500 paket bahan makanan seperti beras, minyak goreng, gula, mi instan dan kebutuhan dapur lainnya. 

"Kami berharap bantuan ini dapat diterima dengan baik. Ini komitmen perusahaan untuk memberikan dampak positif bagi warga di wilayah operasional tambang," kata Mahim.

Warga penerima bantuan menyampaikan apresiasi tinggi atas kepedulian dan cepat tanggapnya Harita Bauxite. Salah satunya Markus, yang mewakili pihak Kecamatan Sandai. 

"Kami 
mengucapkan terima kasih atas bantuan dari CMI dan DIB yang telah peduli dengan membantu masyarakat terdampak banjir," ujar Markus 

Ucapan senada disampaikan oleh Bambang, Kepala Dusun Kuala Laur, Desa Penjawaan, Kecamatan Sandai saat menerima bantuan berupa paket sembako. 

"Ribuan terima kasih kepada 
CMI dan DIB atas kontribusi membantu ribuan korban bencana banjir. Semoga dapat terus 
konsisten menyalurkan bantuan kepada masyarakat khususnya di wilayah Sandai," ucap Bambang. 

Untuk informasi, banjir dengan ketinggian air 40 hingga 200 sentimeter merendam permukiman dan sejumlah ruas jalan di Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat pada akhir Juni 2025, hingga terdapat himbauan dari pihak pemerintah setempat kepada warga bantaran sungai untuk terus 
waspada. Tak kurang dari 12 desa dan 4.221 Kepala Keluarga terdampak banjir.

Sinergi yang baik antara pihak pemerintah daerah dan swasta seperti ini diharapkan bisa 
membantu proses pemulihan pasca-banjir agar dapat berjalan dengan lebih cepat dan efektif.

PT Cita Mineral Investindo Tbk (CMI)
PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) adalah salah satu produsen bauksit terbesar di Indonesia yang beroperasi di Kalimantan Barat. 

Kegiatan Perseroan adalah pertambangan dan penggalian bijih logam berupa pertambangan bauksit dan produsen Smelter Grade Alumina  (SGA) melalui entitas asosiasi PT Well Harvest Winning Alumina Refinery. 

Sedangkan PT Dharma Inti Bersama
PT Dharma Inti Bersama (DIB) merupakan perusahaan yang mengoperasikan Kawasan Industri (KI) Pulau Penebang di Desa Pelapis, Kecamatan Kepulauan Karimata, Kabupaten 
Kayong Utara.

Kawasan Industri Pulau Penebang memiliki wilayah operasional seluas 2.000 hektar dan memperoleh izin 
Kawasan Industri pada awal tahun 2025.

Reporter: Muzahidin

TNI-Polri di Nanga Mahap Sisir Sungai

Foto: Gabungan TNI-POLRI melakukan penyisiran sungai di Nanga Mahap

SEKADAU - Upaya pencegahan aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) terus digencarkan jajaran TNI-Polri di wilayah Kecamatan Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau. Melalui patroli gabungan yang dilaksanakan pada Rabu (2/7/2025), aparat menyasar sejumlah titik rawan praktik PETI di kawasan Desa Nanga Mahap dan Desa Batu Pahat.

Kegiatan patroli tersebut dipimpin Kapolsek Nanga Mahap, IPDA Andre, bersama Pelaksana Harian Danramil Nanga Mahap, Serka Muh. Ardi Saputra, serta melibatkan personel gabungan Polsek dan Koramil.

“Kami berkomitmen untuk terus menekan aktivitas PETI di wilayah Kecamatan Nanga Mahap karena dampaknya sangat merusak ekosistem, mencemari lingkungan, dan berpotensi memicu konflik sosial,” tegas IPDA Andre di sela kegiatan.

Selain menyisir jalur sungai yang sering digunakan sebagai akses oleh pelaku PETI, petugas juga melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat terkait sanksi hukum bagi penambangan ilegal. Edukasi tersebut merujuk pada Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara, yang menegaskan ancaman pidana bagi pelanggar.

“Kami mengimbau masyarakat agar tidak mudah tergiur aktivitas PETI. Selain melanggar hukum, dampaknya sangat merugikan lingkungan dan bisa menjadi beban jangka panjang bagi generasi mendatang,” kata IPDA Andre.

Sebagai alternatif, pihak Polsek bersama pemerintah desa juga mendorong program ketahanan pangan nasional melalui budidaya jagung hibrida. IPDA Andre menuturkan bahwa penampungan hasil panen telah dipersiapkan bekerja sama dengan Bulog dan koperasi CU Keling Kumang.

“Penanaman jagung ini merupakan bagian dari Asta Cita Presiden RI Bapak Prabowo Subianto, yang menjadi program nasional dalam rangka mewujudkan swasembada pangan,” jelasnya.

Selain patroli, jajaran Polsek dan Koramil Nanga Mahap pada Selasa (1/7) juga menyalurkan bantuan sosial dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79. Lima paket sembako dibagikan kepada warga lanjut usia di Dusun Batu Pahat dan Desa Nanga Mahap.

IPDA Andre berharap sinergi antara penegakan hukum, edukasi, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat dapat berjalan beriringan demi menghentikan praktik PETI di wilayah Kecamatan Nanga Mahap.

01 Juli 2025

Bengkayang optimalisasi pelayanan kesehatan atasi PTM

Bengkayang optimalisasi pelayanan kesehatan atasi PTM
Bengkayang optimalisasi pelayanan kesehatan atasi PTM. (ANTARA)
Bengkayang - Pemerintah kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana mengoptimalisasi pelayanan kesehatan untuk mengatasi penyakit tidak menular (PTM).

"Peningkatan prevalensi PTM terjadi akibat gaya hidup tidak sehat yang di pacu oleh urbanisasi, modernisasi dan globalisasi," ujar Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Bengkayang Rosalina Nungkat, Selasa.

Pada saat ini katanya, pola kesakitan menunjukkan bahwa Indonesia mengalami double burden of disease atau beban ganda dimana penyakit menular masih banyak diderita oleh masyarakat, di sisi lain terjadi peningkatan penyakit tidak menular.

Menurut dia, Kabupaten Bengkayang pada tahun 2024 mencatat 34.034 kasus hipertensi. Penyakit yang paling banyak ditemukan atau 43,46 persen dari total sasaran pelayanan kesehatan sebanyak 78.314 jiwa. Jumlah tersebut meningkat drastis dibanding tahun 2020 yang hanya mencatat 11.662 kasus.

Peningkatan ini tak hanya terjadi pada hipertensi. Diabetes melitus, misalnya, juga menunjukkan tren yang sama. Dari 1.794 kasus pada 2020, jumlahnya naik menjadi 4.244 kasus pada 2024.

“Hipertensi, diabetes, kanker serviks dan kanker payudara adalah empat penyakit prioritas yang menjadi fokus kami,” katanya.

Kemudian menurut data dari Kementerian Kesehatan, setiap 2 detik ada kematian muda (30-70 tahun) akibat penyakit tidak menular. Penyakit tidak menular bertanggung jawab atas 71 persen kematian sedunia (41 juta orang) dan setiap tahun terdapat 15 juta orang mulai di sengsarakan hidupnya karena penyakit tidak menular serta Indonesia menduduki peringkat ke-2 jumlah kasus dan kematian akibat kanker di dunia.

Dengan kanker leher rahim merupakan kanker dengan jumlah kasus dan kematian tertinggi ke-2 pada perempuan di Indonesia. Data kematian tertinggi akibat penyakit tidak menular di Indonesia sebabkan diabetes 49,9 persen, penyakit jantung iskemik 28,3 persen dan stroke 25,9 persen.

"Adanya pergeseran pola penyakit dan peningkatan prevalensi kasus penyakit tidak menular maka diperlukan optimalisasi pelayanan pada usia produktif," ujarnya.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan nomor 6 Tahun 2024 tentang standar teknis pemenuhan standar pelayanan minimal kesehatan, di sampaikan bahwa pelayanan kesehatan pada usia produktif adalah setiap warga negara usia 15 tahun sampai 59 tahun mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dalam bentuk edukasi dan skrining kesehatan di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

Pelayanan skrining faktor risiko pada usia produktif meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut dan indeks massa tubuh (IMT), pengukuran tekanan darah, pemeriksaan gula darah serta anamnesa perilaku berisiko.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan nomor 71 tahun 2015 tentang penanggulangan penyakit tidak menular, terdapat empat pilar penanggulangan kanker, yaitu promosi kesehatan deteksi dini perlindungan khusus (vaksinasi) penanggulangan kasus terkait deteksi dini kanker secara khusus kanker leher rahim.

"Di Tahun 2025, Kabupaten Bengkayang akan melaksanakan deteksi dini kanker serviks dengan pengambilan sampel hpv (human papiloma virus) DNA pada wanita usia 30-69 tahun yang sudah aktif secara seksual dengan jumlah sasaran 1.900 orang terbagi di 17 kecamatan," ujarnya.

Dia berharap puskesmas dapat secara maksimal melakukan kegiatan tersebut sesuai target yang di tentukan. Dan salah satu tujuan strategi pengendalian penyakit tidak menular pada usia produktif yang efisien dan efektif adalah terwujudnya pelayanan kesehatan primer yang komprehensif dan berkualitas termasuk pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat.

Pelayanan kesehatan untuk usia produktif katanya sangat penting guna mendukung produktivitas dan kualitas hidup yang optimal. Sebab, kesehatan pada usia produktif sangat dipengaruhi oleh pola hidup sehat, seperti makanan sehat dan seimbang, aktivitas fisik teratur, serta pengelolaan stress yang efektif.

Oleh : Narwati/ANTARA

Dinkes: Prevalensi stunting di Bengkayang turun 9,3 persen

Dinkes: Prevalensi stunting di Bengkayang turun 9,3 persen 
Dinkes: Prevalensi stunting di Bengkayang turun 9,3 persen. (ANTARA)
Bengkayang - Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar) menyebutkan prevalensi stunting di Bengkayang turun 9,3 persen dari 32,7 pada 2023 menjadi 23,4 di tahun 2024.

Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bengkayang Rosalina Nungkat di Bengkayang, Selasa, mengatakan penurunan tersebut berdasarkan sistem surveilans gizi Indonesia (SSGI) dan evaluasi program penanggulangan gizi buruk dan gangguan tumbuh kembang pada balita dan anak (EPPGBM).

"Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi dalam upaya penanggulangan stunting di Kabupaten Bengkayang, sehingga prevalensi stunting di Kabupaten Bengkayang turun 9,3 persen menjadi 23,4 persen di tahun 2024 berdasarkan hasil survei," ujarnya, Selasa.

Pemerintah kabupaten Bengkayang katanya, terus berupaya untuk menurunkan angka stunting di Bengkayang seperti menyediakan dapur sehat, pemberian makan tambahan, pengukuran balita atau posyandu dan terlebih juga ada program makan bergizi gratis.

"Sekarang ada 2062 balita yang stunting di Bengkayang. Kita akan berupaya menurunkan ini secara bersama-sama," ujarnya.

Rosalina menjelaskan dalam menurunkan stunting susah beberapa kecamatan yang menyediakan dapur sehat. Program ini tidak hanya memberikan edukasi gizi, tetapi juga memberdayakan keluarga dan komunitas dalam penyediaan makanan sehat, bergizi, dan terjangkau.

"Harapannya, masyarakat dapat lebih mandiri dan berdaya dalam menjaga kesehatan anak-anak mereka," katanya.

Dia mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mengambil peran aktif dalam penurunan stunting. Dengan langkah dan komitmen bersama upaya penurunan angka stunting dapat dilakukan secara signifikan.

"Mari kita satukan langkah dan komitmen dalam upaya menurunkan angka stunting secara signifikan di wilayah kita," ujarnya.

"Masalah stunting merupakan tantangan serius yang kita hadapi bersama. Stunting bukan hanya masalah pertumbuhan fisik anak yang terhambat, tetapi juga berdampak jangka panjang terhadap perkembangan otak, kebmampuan belajar, produktivitas, bahkan masa depan bangsa. Oleh karena itu, penanganan stunting harus menjadi prioritas lintas sektor dan lintas program," ujarnya.

Ketua TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) kabupaten Bengkayang Syamsul Rizal mengatakan permasalahan stunting bukan hanya masalah kesehatan semata, tetapi juga menyangkut masa depan generasi penerus bangsa.

Anak-anak yang mengalami stunting berisiko memiliki kecerdasan di bawah rata-rata, rentan terhadap penyakit, serta memiliki produktivitas yang lebih rendah saat dewasa.

"Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini, karena ini adalah wujud nyata dari kolaborasi lintas sektor antara pemerintah daerah, kecamatan, desa, tenaga kesehatan, kader, dan masyarakat dalam upaya percepatan penurunan stunting," ujarnya.

Dia berharap setiap lini untuk memperkuat komitmen, menyamakan persepsi, dan merancang aksi nyata di tingkat kecamatan dan desa. Sementara untuk dapur sehat atasi stunting yang ada di Bengkayang adalah inovasi yang memadukan edukasi gizi, pemberdayaan masyarakat, dan ketahanan pangan keluarga.

"Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat konvergensi program penurunan stunting, mendorong perubahan perilaku melalui edukasi yang berkelanjutan kepada ibu hamil, balita dan remaja. Dan mendukung inisiatif lokal seperti dapur sehat, kebun bergizi dan dan pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala," ujarnya.

Oleh : Narwati/ANTARA

Bagian Depan Gedung Bioskop Lawas di Sekadau Ambruk, Warga Khawatir Keselamatan

Foto: Potret Gedung Bioskop Lawas Di Kabupaten Sekadau

SEKADAU - Bangunan depan gedung bioskop lama yang penuh kenangan di Jalan Merdeka Timur (Irian), Kabupaten Sekadau, ambruk pada Selasa pagi (1/7). Kejadian ini mengejutkan warga dan menimbulkan kekhawatiran terhadap keselamatan pengguna jalan di sekitar lokasi.

Gedung bioskop yang sudah lama tidak difungsikan itu selama ini menjadi bangunan tua yang menyimpan banyak kenangan masa lalu warga Sekadau. Namun kondisi bangunan yang terus memburuk akhirnya menimbulkan bahaya nyata. Bagian atap dan struktur depan bangunan runtuh ke arah jalan, menyisakan puing-puing yang berserakan.

Menurut kesaksian Ayi Uju, seorang warga Kabupaten Sekadau bangunan tersebut seharusnya segera dibongkar karena sudah sangat membahayakan.

"Kalau mau dibongkar total, bagus, karena bangunan ini sudah sangat tua dan rawan ambruk. Sangat berbahaya untuk pengguna jalan yang lalu lalang," ujarnya.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, warga berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan tegas, mengingat letak gedung yang berada di pinggir jalan raya dan cukup ramai dilalui masyarakat.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang. Warga berharap segera ada langkah penanganan agar tidak terjadi kejadian serupa di masa mendatang.



30 Juni 2025

Pemkab Bengkayang dorong program dapur sehat untuk atasi stunting

Pemkab Bengkayang dorong program dapur sehat untuk atasi stunting
Pemkab Bengkayang dorong program dapur sehat untuk atasi stunting. (ANTARA)
Bengkayang - Pemerintah Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana mendorong program dapur sehat atasi stunting (dashat) sebagai salah satu intervensi inovatif untuk menurunkan angka stunting daerah setempat.

"Program ini tidak hanya memberikan edukasi gizi, tetapi juga memberdayakan keluarga dan komunitas dalam penyediaan makanan sehat, bergizi, dan terjangkau," kata Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Bengkayang Rosalina Nungkat dalam mini lokakarya penurunan stunting di Kecamatan Ledo, Senin.

Ia berharap masyarakat dapat lebih mandiri dan berdaya dalam menjaga kesehatan anak-anak mereka.

Dia mengajak seluruh pihak yang hadir dalam lokakarya tersebut baik pemerintah kecamatan, desa, kader, tokoh masyarakat, serta mitra pembangunan baik dari perorangan maupun perusahaan untuk bersama-sama mengambil peran aktif dalam penurunan stunting.

"Mari kita satukan langkah dan komitmen dalam upaya menurunkan angka stunting secara signifikan di wilayah kita," ujarnya.

Kegiatan ini juga katanya, dirangkaikan dengan monitoring dan evaluasi TPPS Kabupaten ke TPPS Kecamatan, serta didampingi oleh Kejaksaan Negeri Kabupaten Bengkayang.

"Masalah stunting merupakan tantangan serius yang kita hadapi bersama. Stunting bukan hanya masalah pertumbuhan fisik anak yang terhambat, tetapi juga berdampak jangka panjang terhadap perkembangan otak, kemampuan belajar, produktivitas, bahkan masa depan bangsa. Oleh karena itu, penanganan stunting harus menjadi prioritas lintas sektor dan lintas program," ujarnya.

Melalui kegiatan mini lokakarya ini dia berharap dapat memperkuat komitmen dan koordinasi di tingkat kecamatan serta desa dalam upaya percepatan penurunan stunting. Kegiatan ini juga menjadi forum strategis untuk mengevaluasi capaian, mendiskusikan tantangan, serta merumuskan langkah-langkah konkret yang berbasis data dan kearifan lokal.

Sementara itu, Wakil Bupati Bengkayang Syamsul Rizal yang juga Ketua TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) Kabupaten Bengkayang mengatakan permasalahan stunting bukan hanya masalah kesehatan semata, tetapi juga menyangkut masa depan generasi penerus bangsa.

Anak-anak yang mengalami stunting berisiko memiliki kecerdasan di bawah rata-rata, rentan terhadap penyakit, serta memiliki produktivitas yang lebih rendah saat dewasa.

"Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini, karena ini adalah wujud nyata dari kolaborasi lintas sektor antara pemerintah daerah, kecamatan, desa, tenaga kesehatan, kader, dan masyarakat dalam upaya percepatan penurunan stunting," ujarnya.

Mini lokakarya ini bukan sekadar ajang diskusi, tetapi juga ajang untuk memperkuat komitmen, menyamakan persepsi, dan merancang aksi nyata di tingkat kecamatan dan desa.

Sementara itu, dapur sehat atasi stunting adalah inovasi luar biasa yang memadukan edukasi gizi, pemberdayaan masyarakat, dan ketahanan pangan keluarga.

"Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat konvergensi program penurunan stunting, mendorong perubahan perilaku melalui edukasi yang berkelanjutan kepada ibu hamil, balita dan remaja. Dan mendukung inisiatif lokal seperti dapur sehat, kebun bergizi dan dan pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala," ujarnya.

Dia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi dalam upaya penanggulangan stunting di Kabupaten Bengkayang, sehingga prevalensi stunting di Kabupaten Bengkayang turun 9,3 persen menjadi 23,4 persen di tahun 2024 berdasarkan hasil survey SKI.

"Semoga kegiatan hari ini dapat menghasilkan langkah-langkah strategis yang lebih konkret dan implementatif untuk mencegah dan menurunkan angka stunting di wilayah kita di tahun mendatang," ujarnya.

Oleh : Narwati/ANTARA

Senam dan Jalan Sehat Meriahkan Hari Bhayangkara ke-79 di Polres Sekadau

Foto: Kapolres Sekadau bersama Bupati Sekadau melepas rombongan senam dan gerak jalan sehat meriahkan Hari Bhayangkara ke 79 tahun 2025

SEKADAU - Polres Sekadau menggelar kegiatan senam dan jalan sehat dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79 dengan mengusung tema Polri untuk Masyarakat, Minggu (29/6/2025). Kegiatan yang dimulai pukul 06.00 WIB ini dipusatkan di halaman Mapolres Sekadau, Jalan Merdeka Timur.

Acara ini diikuti ribuan peserta dari berbagai kalangan, mulai jajaran TNI-Polri, pejabat pemerintah daerah, tokoh masyarakat, hingga warga umum. Sejumlah pejabat hadir, di antaranya Kapolres Sekadau AKBP Donny Molino Manoppo, Bupati Sekadau Aron, Wakapolres Sekadau Kompol Asep Mustofa Kamil, Dandim 1204/Sanggau Letkol Inf Subandi, serta Kajari Sekadau Adyantana Meru Herlambang.

Turut hadir anggota DPRD Kabupaten Sekadau, para camat, kepala SKPD, pimpinan bank se-Kabupaten Sekadau, jajaran Bhayangkari Cabang Sekadau, tokoh agama, tokoh adat, awak media, serta masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Kapolres Sekadau AKBP Donny menyampaikan apresiasi atas antusiasme warga yang memeriahkan kegiatan ini.

“Kami menyiapkan doorprize untuk memeriahkan acara ini, sekaligus menjadikannya sebagai momentum silaturahmi dan komitmen bersama menjaga kondusifitas Kabupaten Sekadau,” ujar AKBP Donny.

Ia menegaskan, tema hari Bhayangkara yaitu Polri untuk Masyarakat menjadi bukti bahwa Polri terus berupaya hadir berdampingan dengan masyarakat serta mempererat hubungan baik yang telah terjalin.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Sekadau Aron, menyampaikan apresiasi atas peran Polres Sekadau dalam menjaga keamanan dan kedekatan dengan masyarakat.

“Atas nama pribadi dan pemerintah daerah Kabupaten Sekadau, saya mengucapkan selamat Hari Bhayangkara ke-79 terkhusus kepada jajaran Polres Sekadau. Kegiatan ini bukan hanya menyehatkan, tetapi juga mempererat hubungan antara Polri , pemerintah dan masyarakat,” kata Aron.

Kegiatan diawali dengan senam bersama, kemudian dilanjutkan jalan sehat. Para peserta menempuh rute yang dimulai dari halaman Mapolres Sekadau, melewati Jalan Merdeka Timur, Jalan Maulana Ibrahim, Jalan Perintis, dan kembali finis di Mapolres Sekadau.

Panitia menyediakan beragam hadiah utama untuk peserta yang beruntung, di antaranya rice cooker, kipas angin, kompor gas, dispenser, TV, sepeda gunung, kulkas, mesin cuci, sepeda listrik, hingga sepeda motor.

Semangat kebersamaan dan kekeluargaan tampak begitu terasa selama kegiatan berlangsung, mencerminkan sinergi positif antara Polri dan seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Sekadau. (**)


Talkshow “Jangan Diam” Ajak Masyarakat Kubu Raya Berani Melawan Kekerasan dan Perdagangan Manusia

Foto: Talkshow bertajuk Jangan Diam dan Edukasi Publik tentang Kekerasan Terhadap Perempuan dan Perdagangan Manusia

KUBURAYA - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggelar kegiatan talkshow bertajuk “Jangan Diam: Edukasi Publik tentang Kekerasan Terhadap Perempuan dan Perdagangan Manusia”, pada Senin, 30 Juni 2025, bertempat di Aula Kantor Bupati Kubu Raya.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Kubu Raya, H. Sukiryanto, S.Ag., menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat dalam mencegah dan melaporkan tindakan kekerasan serta praktik perdagangan manusia, terutama yang menimpa perempuan dan anak-anak.

“Kami berharap, melalui edukasi seperti ini, masyarakat tidak lagi diam. Perlu keberanian kolektif untuk melaporkan dan mencegah tindak kekerasan serta eksploitasi,” ujarnya.

Talkshow menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai unsur, termasuk dari Polres Kubu Raya. Salah satu pemateri utama adalah Aiptu Endang Perlady, S.I.Kom., M.Sos., yang menjabat sebagai Kanit 4 PPA Satreskrim Polres Kubu Raya.

Dalam pemaparannya, ia mengangkat topik penting seputar definisi, modus operandi, dan bentuk penanganan kasus perdagangan manusia (human trafficking).

“Perdagangan manusia bukan hanya soal pemindahan atau perpindahan fisik seseorang, tapi mencakup segala bentuk eksploitasi, termasuk kerja paksa dan kekerasan seksual, yang dilakukan melalui ancaman, penipuan, atau pemaksaan,” jelas Aiptu Endang.

Aiptu Endang Perlady merupakan sosok polisi yang memulai kariernya di Basatreskrim Polres Sanggau sejak tahun 2000.

Telah bertugas di berbagai unit reserse di wilayah Kalimantan Barat, termasuk Polres Sanggau, Mempawah, dan kini di Polres Kubu Raya.

Sejak tahun 2024, menjabat sebagai Kanit 4 PPA Satreskrim Polres Kubu Raya, yang menangani langsung kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Dalam Talkshow ini, juga diisi dengan sesi pemaparan dari lembaga terkait dan organisasi perempuan, serta diskusi interaktif bersama peserta yang berasal dari kalangan masyarakat, perangkat desa, guru, pelajar, dan tokoh agama.

Kegiatan ini menjadi bagian dari kampanye “Three Ends”, yakni mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, mengakhiri perdagangan manusia, dan mengakhiri kesenjangan akses ekonomi bagi perempuan.

Dengan semangat “Jangan Diam”, seluruh peserta diajak untuk menjadi bagian dari solusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman, adil, dan manusiawi, terutama bagi perempuan dan anak-anak di Kubu Raya. (Jeckmus)


Polri Gelar Festival Musik Jalanan Dalam Rangka Hari Bhayangkara Ke-79, Buka Ruang Aspirasi Lewat Musik

Foto: Polri Gelar Festival Musik Jalanan Dalam Rangka Hari Bhayangkara Ke-79

JAKARTA - Menyambut Hari Bhayangkara ke-79, Divisi Humas Polri bekerja sama dengan Polda Metro Jaya menggelar Festival Musik Jalanan di kawasan Kota Tua, Jakarta, tepatnya di Lapangan Museum Fatahillah, pada Minggu malam (29/6/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian acara bertema “Polri untuk Masyarakat”, yang menekankan kedekatan Polri dengan masyarakat melalui pendekatan budaya dan seni.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo PID) Divhumas Polri, Brigjen Pol Tjahyono Saputro, menyampaikan bahwa festival ini merupakan kegiatan tahunan yang telah dimulai sejak tahun 2022 dan terus mendapat sambutan hangat dari masyarakat.

“Festival ini pertama kali digelar di Benteng Vredeburg, Yogyakarta, dan terus kami selenggarakan setiap tahun menjelang Hari Bhayangkara. Tahun ini antusiasme masyarakat juga sangat luar biasa. Ini menjadi ruang bagi musisi jalanan untuk mengekspresikan diri, dan bagi Polri untuk membuka diri terhadap aspirasi masyarakat,” ujar Brigjen Pol Tjahyono Saputro.

Ia juga menambahkan bahwa selain pertunjukan musik, sejak pagi hari telah dilaksanakan berbagai kegiatan layanan publik seperti perpanjangan SIM dan kegiatan sosial bertajuk Kopi Bareng bersama masyarakat.

Festival ini turut menampilkan musisi jalanan dari berbagai wilayah di Jabodetabek serta tamu spesial dari komunitas Jogja Nol KM Pusik. Menariknya, empat band difabel juga turut tampil menunjukkan talenta mereka di hadapan publik.

“Kami ingin menyampaikan bahwa Polri adalah bagian dari masyarakat. Kritik, apresiasi, dan masukan bisa disampaikan melalui musik. Inilah ruang yang kami buka bagi masyarakat,” tambah Tjahyono.

Lebih lanjut, Polri juga menggelar sejumlah perlombaan dalam rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-79, seperti lomba multimedia, olahraga, hingga kegiatan melukis bersama anak-anak dan penyandang disabilitas yang digelar di Eco Park. Menjelang 1 Juli, berbagai persiapan tengah dimatangkan, termasuk agenda teknis untuk turnamen Kapolri Cup.

Sementara itu, perwakilan dari Institut Musik Jalanan (IMJ), Andi Malewa, mengapresiasi peran Polri yang secara konsisten mendukung keberadaan dan tata kelola musisi jalanan di Indonesia.

“Sejak 26 Mei 2022, musisi jalanan telah ditetapkan sebagai ‘Sobat Polri’. Ini bentuk pengakuan negara terhadap profesi musisi jalanan. Mereka kini bisa tampil secara legal di ruang publik, bukan lagi di lampu merah atau pasar,” ungkap Andi.

Ia menyebut, IMJ bersama Polri telah menginisiasi tata kelola musik jalanan agar lebih terorganisir, inklusif, dan memiliki standar yang jelas. Para musisi jalanan bahkan telah melalui proses kurasi, termasuk penyandang disabilitas yang kini bisa tampil di stasiun KRL, MRT, dan Transjakarta.

“Target kami, tata kelola musik jalanan Indonesia bisa sejajar dengan negara-negara di Asia Tenggara. Malam ini kami hadirkan 20 musisi jalanan terbaik agar bisa dilihat langsung kualitas mereka,” tutup Andi.

Festival ini diharapkan terus menjadi wadah kolaboratif antara Polri dan komunitas seni, sekaligus mempererat hubungan yang humanis antara aparat penegak hukum dan masyarakat. (**)



Pasang Iklan

Hukum

Pemprov Kalbar

Pemda